AGAM, METRO – Nelayan Tiku ditemukan tewas Selasa (26/12) sekitar pukul 09.00 WIB, di Pantai Muaro Putiah, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Nuzar (46), terseret ombak saat nekat melaut di tengah gelombang tinggi dan hujan deras.
Camat Tanjung Mutiara Edo Aipta Pratama, mengungkapkan korban Nuzar sehari-hari merupakan tukang pukek. Biasanya tukang pukek pagi-pagi sudah merentangkan pukek di laut.
”Diduga korban tetap merentangkan pukek di tengah laut ketika hujan badai. Tiba-tiba ada gelombang tinggi dan korban diseret,” kata Edo. Rekan korban baru menyadari jika Nuzar sudah tidak ada lagi, saat melihat hanya ada perahu yang tertinggal. Sedangkan Nuzar tak diketahui dimana rimbanya.
”Rekan korban berusaha mencari, namun yang ada hanya perahu. Setelah satu jam pencarian, korban Nuzar ditemukan mengapung di Pantai Muaro Putuih. Jasad korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga,” jelasnya.
Nelayan Terombang-ambing 2 Jam
Meski hujan badai dan cuaca ekstrem tidak membuat beberapa nelayan takut melaut. Namun, Selasa (26/12), cuaca buruk akhirnya menyebabkan seorang nelayan terombang-ambing di Pantai Muaro Lasak setelah perahu jaring yang digunakannya terbalik dihantam gelombangl.
Beruntung, korban Dian Septian (28), warga Pasir Purus Atas RT 01/RW 05, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, berhasil diselamatkan oleh dua nelayan. Hampir dua jam lamanya korban terombang-ambing di perairan Pantai Muaro Lasak.
Edi, salah seorang nelayan yang ikut menyelamatkan korban, mengatakan pada saat itu ia berada di tepi pantai dan melihat korban di laut terombang ambing sambil memegang perahunnya yang sudah terbalik. Saat itu juga ia bersama dengan nelayan lainnya menuju ke lokasi membantu korban.
”Saya menolong korban bersama teman bernama Iwen dengan mengunakan perahu yang dimilikinya. Korban akhirnya dapat diselamatkan dengan dibawa ketepian Pantai Muaro Lasak,” kata Edi.
Menurut Edi pada saat korban melaut, kondisi cuaca hujan dan gelombang laut tinggi, namun Dian tetap nekat melaut. Sehingga pada saat berada di tengah, perahu korban dihantam gelombang dan langsung terbalik.
“Korban Dian ingin menangkap ikan dengan mengunakan jaring di atas perahu. Mungkin karena cuaca yang yang kurang bersahabat ditambah gelombang air laut yang tinggi sehingga perahu terbalik,” ungkap Edi. Meski berhasil selamat, namun perahu korban rusak parah karena dihantam gelombang tinggi. Korban dapat dievakuasi ke tepi.
Kapolsek Padang Barat, Kompol Armijon membenarkan adanya kapal nelayan yang terbalik. Korban berhasi selaat dan hanya mengalami kekurangi material akibat kapal milik korban rusak.
“Telah dievakuasi oleh nelayan lain, dan sekarang udah berhasil diselamatkan. Memang sempat dua jam di perairan sebelum dievakuasi dan hingga akhirnya korban dibawa ke tepian Pantai Muaro Lasak,” pungkasnya.
Dikepung Bencana
Sementara itu, intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang mengakibatkan beberapa kecamatan di Kabupaten Agam dilanda bencana. Diantaranya, Jorong Sikabu, Nagari Kampuang Tangah, Kecamatan Lubuk Basung. Pohon mangga menghantam kabel listrik yang mengalir ke rumah warga dan menghambat akses jalan raya Lubuk Basung-Padang.
Selain itu, pohon besar juga tumbang di jalan raya Gelobang Maninjau-Bukittinggi, Nagari Koto Malintang. Akibatnya, arus lalu lintas Maninjau-Bukittinggi terganggu. Pohon tumbang juga menghantam dua unit rumah warga, Darlis (45) dan Rahmansyah (47) di Jorong Gasang, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya.
Pantauan POSMETRO, di kawasan Kecamatan Kamangmagek, tiang-tiang listrik juga rusak dan beberapa pohon di tepi jalan tumbang. Sehingga menghambat akses jalan. (rg/p)
Komentar