PADANG, METRO – Anak Buah Kapal (ABK) ditemukan warga mengambang di perairan dermaga Pelabuhan Muara, Padang, Senin (25/12) sekitar pukul 08.10 WIB. Jasad Nister Raud (50), ABK Kapal Bintang Arinuan GT 63 itu, langsung dievakuasi petugas Satkamla, Basarnas dan Pol Air ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Korban pertama kali ditemukan Kepin Yusra (9). Melihat ada tubuh yang mengambang di tepi perairan membuat Kepin berlari pulang dan menceritakan kepada orang-orang dan warga. Korban ketika itu mengapung, kepala hingga punggungnya terlihat permukaan air.
”Saat itu korban mengenakan baju polo shirt warna dan celana panjang masih utuh. Petugas gabungan langsung mengevakuasi jasad korban ke daratan. Setelah itu, jasad korban dimasukkan ke dalam kantong mayat, dan kemudian dibawa ke rumah sakit,” ungkap Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Sumbar AKBP Saifuddin Anshori, kemarin.
Saat dievakusi ke permukaan tubuh korban terlihat kaku namun tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dari keterangan sejumlah saksi-saksi, korban merupakan ABK Kapal Bintang Arinuan GT 63, yang saat itu kapalnya lego jangkar di sana. Saat itu korban seorang diri di kapal dan ABK lain sudah pulang kampung.
”Korban diduga terjatuh ke laut karena terpeleset pada malam hari. Karena seorang diri di dalam kapal, maka tidak ada yang bisa memberi pertolongan ketika korban jatuh ke dalam laut,” ulas AKBP Saifuddin.
”Di kening korban ada bekas luka, mungkin itu karena terpeleset dan terbentur. Korban tidak hanyut ke laut lepas . Namun, untuk penyebab pasti akan kita selidiki dengan memintai keterangan dari saksi-saksi,” tambahnya.
Saifuddin menuturkan saat ini kondisi cuaca yang tidak menentu dan terbilang ektrem. Kadang hujan lebat disertai badai, kepada nelayan dihimbau sementara waktu tidak melaut dulu agar tidak terjadi hal-hal yanh diinginkan.
”Jika cuaca sudah kembali normal silahkan melaut, jangan memaksakan diri. Selain itu, kepada para ABK tetaplah berhati-hati ketika berada di atas kapal,” pungkas Saifuddin. (rg)