PADANG, METRO–Pekerja listrik tewas di dalam plafon gedung Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kantor Kemenag Sumbar, Selasa (19/12) sekitar pukul 13.30 WIB. Korban Eko ditemukan sudah tidak bernyawa dengan tangan mengalami luka bakar.
Kuat dugaan korban yang melakukan perbaikan instalasi listrik dalam gedung tidak memadamkan aliran listrik. Akibatnya, korban yang memegang kabel terkelupas tersengat listrik.
Penemuan mayat Eko itu membuat pegawai kantor Kemenag gempar. Jasad korban akhirnya dievakuasi dari lantai II oleh petugas Polsek Padang Barat dan Tim Identifikasi Polresta Padang.
Dari keterangan sejumlah saksi, korban awalnya akan memasang lampu gedung kantor. Kemudian korban naik ke dalam plafon seorang diri. Beberapa saat ketika korban masuk ke dalam plafon, tiba-tiba korban menjerit minta tolong.
Salah seorang pekerja yang ada mencari pertolongan. Selanjutnya aliran listrik dimatikan, setelah dilihat ternyata korban sudah meninggal dunia.
Agus (27), rekan kerja korban yang pada saat itu berada di dalam gedung mengatakan, ia melihat korban naik ke atas plafon untuk mengecek instalasi listrik karena akan memasang lampu. Sedangkan ia pada saat itu istirahat makan siang.
”Tiba-tiba saja saya mendengar teriakan minta tolong dari atas plafon. Saat itu juga saya berlari mematikan sekring listrik dan kemudian memanggil satpam. Saya bersama satpam mengecek kondisi korban ke atas plafon dan ternyata korban sudah meninggal dunia,” kata Agus.
Kapolsek Padang Barat AKP Armijon, mengatakan setelah mengetahui informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang tersengat listrik pihaknya langsung menuju lokasi kejadian. Setiba di lokasi korban masih berada di atas plafon dengan kondisi meninggal dunia.
”Dugaan sementara korban tewas karena tersengat listrik. Ia tersengat ketika memasang instalasi listrik di dalam plafon gedung itu selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara,” kata Armijon, di lokasi kejadian.
Armijon menambahkan, untuk mengungkap penyebab tewasnya pekerja listrik petugas masih melakukan penyelidikan. Pihak ketiga pemberi pekerjaan kepada korban akan diperiksa serta saksi-saksi.
”Kita sedang memeriksa saksi-saksi, apakah ada unsur kelalaian masih didalami. Keterangan para saksi sangat berguna untuk kelanjutan mengungkap peristiwa ini. Dugaan sementara tersengat listrik, karena pada tangan korban mengalami luka bakar, diduga korban terpegang kabel yang terkelupas,” ungkap Armijon.
Dasril, salah seorang pegawai kantor Kemenag Provinsi Sumbar mengatakan bahwa gedung tersebut sedang direnovasi. Rencananya akan dipasang lampu hias, tetapi musibah terjadi.
”Kejadian pastinya saya tidak mengetahui. Saya melihat para pegawai berlarian menuju gedung itu, dan setelah dicek ternyata ada pekerja yang tersengat listrik dan meninggal dunia,” kata Rifki.
Sementara itu Direktur CV Bintang Ekpo, Ira mengatakan, jika Eko adalah salah seorang pekerjanya. Setelah mendapat kabar salah seorang pekerjanya disengat listrik hingga tewas, ia datang ke lokasi dan mendampingi ke rumah sakit.
”Korban baru hari ini kerja dengan saya. Ia tadi menelepon saya dan meminta pekerjaan. Karena saya tahu dia ahli listrik dan kerjanya bagus, makanya saya berikan tugas ia untuk kerja ke kantor Kemenag. Padahal kerjanya masih tahap mengecek barang-barang apa saja yang mau dibeli,” kata Ira.
Ira menjelaskan, pada saat kejadian ia sedang berada di toko untuk membeli alat-alat untuk instalasi listrik di gedung Kemenag. Menurutnya, korban sangat baik, makanya ia bersedia memberikan pekerjaan. Sedangkan keluarga korban ia tidak mengetahui dan juga tidak kenal.
”Kejadian persisnya saya tidak tahu karena tidak di lokasi tetapi saat itu korban memasang listrik, dan kena sentrum. Padahal pemasang listrik itu baru dilakukan tadi pagi (kemarin), tapi kejadiannya begini,” pungkasnya. (rg)
Komentar