SOLOK, METRO – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Solok dan sekitarnya sepanjang Sabtu (9/12) siang hingga malam, memicu terjadinya banjir dan longsor. Setidaknya empat nagari di dua kecamatan terdampak bencana ini.
Ratusan rumah milik warga serta ratusan hektare areal persawahan rusak dan gagal panen. Satu orang di Nagari Sibarambang, Kecamatan X Koto Diatas Solok dinyatakan hilang.
Nagari yang terkena dampak, Nagari Guguak Sarai dan Nagari Sungai Jambur yang berada di Kecamatan Sei Lasi. Sedangkan di Kacamatan X Koto Diatas juga terjadi banjir bandang yang menerjang Nagari Sibarambang dan Nagari Katialo.
Di Guguak Sarai, banjir bandang yang membawa lumpur dan material lainnya, terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Saat kejadian dari keterangan warga, sepanjang siang hingga malam hari hujan turun lebat.
Kebanyakan warga tengah berada di dalam rumah. Awalnya warga cemas akan terjadinya bencana alam mengingat belakangan hujan turun dengan intensitas yang cukup tinggi. Namun warga tidak menyangka kalau bencana alam justru terjadi di kampung mereka. Aliran sungai tiba-tiba meluap.
Sungai yang tidak mampu menampung debit air meluap dan menyapu pemukiman warga. Banjir yang membawa lumpur dan material lainnya setidaknya merendam ratusan rumah warga.
Di Nagari Guguak Sarai dikabarkan 110 rumah warga terkena dampak. 7 rumah rusak parah serta memaksa 500 jiwa mengungsi. Banjir merendam begitu cepat, sehingga warga tidak sempat menyelamatkan harta benda. Di tengah genangan air berlumpur, warga mencoba menyelamatkan anggota keluarga mereka ke tempat yang lebih aman.
Banjur juga merendam puluhan rumah dan areal persawahan warga Nagari Sungai Jambur Kecamatan Sei Lasi. Banjir berlumpur itu sempat membuat masyarakat panik. Pasalnya kali ini terbilang parah. Warga yang rumahnya tergenang lumpur terpaksa mengungsi.
Dampak banjir bandang juga dialami warga Nagari Kutialo dan Sibarambang, Kecamatan X Koto Diatas. Di Nagari Sibarambang, seorang warga dinyatakan hilang. Ocen (48) warga setempat yang dinyatakan hilang belum diketahui nasibnya hingga kini. Akses jalan terputus total.
Kondisi tersebut menyulitkan warga dan petugas melakukan pencarian terhadap korban yang diduga kuat tertimbun tanah. Untuk pencarian korban, warga dan petugas hanya menggunakan alat seadanya.
Untuk menembus Nagari Sibarambang, warga hanya bisa berjalan kaki dengan kondisi medan yang masih labil. Ruas jalan dan jembatan amblas dan tertutup longsoran tanah sehingga sulit dilewati. Akibatnya nagari sibarambang terisolasi.
Belum ada data kerusakan akibat banjir bandang dan longsor di Nagari Sibarambang karena akses ke nagari tersebut tidak dapat dilewati dan sulit ditembus.
Sementara Nagari Kutialo yang berbatasan dengan Nagari Sibarambang juga mengalami dampak banjir bandang. Setidaknya 34 rumah warga diterjang banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 23.00 wib, Sabtu (9/11).
5 rumah warga mengalami rusak parah serta ternak milik warga berupa sapi hilang terbawa banjir. Selain merusak rumah warga, banjir bandang akibat meluapnya aliran batang katialo juga menyapu areal persawahan milik warga setempat.
Sedikitnya 150 hektare sawah rusak parah dan gagal panen. Banjir bandang yang membawa lumpur juga menutup sejumlah akses jalan. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya longsor di sejumlah titik.
Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin yang melihat langsung lokasi kejadian meminta kepada petugas terkait untuk melakukan pendataan terhadap dampak banjir bandang dan tanah longsor. Namun demikian lanjutnya keselamatan warga menjadi prioritas.
Menurut Yulfadri Nurdin, dampak kerusakan akibat banjir bandang di 4 nagari ini cukup parah. Meski belum ada data secara pasti yang dikeluarkan secara resmi karena masih dilakukan pendataan oleh petugas dilapangan, namun ratusan rumah, sawah milik masyarakat terkena dampak yang cukup parah dalam bencana ini. (vko)