Motor Tabrakan, 6 Pelajar Remuk

PADANG, METRO – Diduga karena ugal-ugalan, kecelakaan melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Dipenogoro Simpang Teebox, Kecamatan Padang Barat, Minggu (03/12) sekitar pukul 00.30 WIB. Enam orang pelajar mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Mirisnya, satu sepeda motor BA 3008 QL yang mengalami kecelakaan itu dinaiki empat orang. Mahesa (14) yang merupakan pengemudi mengalami luka parah pada bagian kepala, kaki kiri patah. Temannya Bintang (15) cedera kepala, M Ikhsan (13) kaki kanan patah dan M Fitra (14), kaki kanan patah.
Sedangkan sepeda motor tanpa nomor polisi (trondol) yang ditumpangi dua orang, Dika (17) yang mengemudikan mengalami kaki dan tangan kanan patah tulang. Sedangkan Irfan (17) yang dibonceng cedera di bagian kepala. Seluruh korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Reksodiwiryo.
Berawal ketika sepeda motor BA 3008 QI datang dari arah Timur belok kanan menuju arah Utara atau datang dari arah depan Hotel Inna Muara menuju Simpang Hangtuah. Saat di persimpangan, tiba sepeda motor trondol dari arah Utara menuju Selatan atau datang dari arah simpang Hangtuah menuju Teebox.
Dengan kecepatan tinggi, sepeda motor tanpa plat nomor hilang kendali dan langsung menabrak lawannya. Seketika keenam korban terpental dari sepeda motor dan berserakan di tengah jalan. Warga sekitar langsung berbondong-bondong ke lokasi.
Tiga orang kritis tak sadarkan diri, sedangkan tiga orang sadar namun mengalami patah tulang langsung dibantu oleh warga. Keenam korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Tak lama setelah kecelakaan, Unit Laka Lantas Polresta Padang tiba di lokasi melakukan olah TKP.
Kasat Lantas Polresta Padang Kompol Asril Prasetya melalui Kanit Laka Lantas AKP Muzhendri mengatakan, dalam kecelakaan yang melibatkan dua sepeda motor ini, mengakibatkan enam orang remaja mengalami cedera berat, sehingga harus dirawat di rumah sakit.
”Kita masih terus menyelidiki kasus ini. Diduga pengendara sepeda motor ugal-ugalan. Apalagi, para pengemudi sepeda motor ini belum memiliki SIM karena masih di bawah umur. Kita mengimbau kepada masyarakat agar melakukan pengawasan terhadap anaknya sehingga tidak mengemudikan sepeda motor sembarangan karena sangat berbahaya,” pungkasnya. (rg)

Exit mobile version