PADANG, METRO – Sejumlah warga yang sempat mengisi BBM di SPBU Coco nomor 11.252. 501 yang berada di jalan Jalan Sutan Syahrir, Mato Aia, Padang Selatan, Jumat (24/11) pagi sekitar pukul 06.00 WIB heboh. Mereka komplain dan menuntut ganti rugi karena bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang dijual SPBU tersebut bercampur dengan air. Akibatnya, sebagian kendaraan yang sudah mengisi BBM sempat mogok.
Seperti disampaikan, Ramadhan (40), seorang pengojek online yang motornya mogok usai beberapa waktu mengisi BBM di SPBU itu. ”Minyak yang saya beli itu jenis pertalite. Usai mengisi BBM, tidak berapa lama kemudian motor saya mogok,” ungkapnya.
Katanya, dirinya baru sadar motornya rusak karena minyak bercampur air setelah beberapa jam kemudian. Heboh di medsos dan group WA-nya menyebutkan bahwa minyak di SPBU Mata Aair bercampur air.
Keresahan sejumlah masyarakat terhadap kelalaian dari pihak SPBU tersebut juga diunggah ke dalam media sosial. Tidak hanya foto akan tetapi videonya juga beredar. Dalam rekaman tersebut sejumlah warga komplain dan meminta ganti rugi.
Salah seorang petugas SPBU, Asra Bilmaruf, ketika dimintai keterangan mengatakan, dia tidak tahu peristiwa itu. Karena saat peristiwa itu terjadi bukanlah shiftnya yang bertugas. “Tidak tahu saya, bukan sata yang tugas. Saat itu masih shift tiga,” kata Asra, ketika dijumpai di lokasi itu, kemarin.
Pertamina Mengakui
Menanggapi hal itu, PT Pertamina (Persero) mengakui adanya BBM yang tercampur air di SPBU 11.252.501 di Jalan Sutan Sjahrir Kota Padang. BBM yang bercampur dengan air tersebut merugikan konsumen karena membuat kendaraan mogok.
Unit Manager Communication & CSR Sumbagut PT Pertamina (Persero), Rudi Ariffianto mengungkapkan, Pertamina telah mengetahui kabar BBM yang tercampur air tersebut. Kejadian ini terjadi di SPBU Coco Mata Air.
”SPBU Mata Air telah melakukan antisipasi secara cepat dalam mengatasi dampak genangan air dari hujan deras yang merembes ke satu tangki BBM jenis pertalite. Jalur pertalite seketika dihentikan operasinya, sedangkan BBM jenis lain yang aman tetap melayani konsumen,” ungkapnya kepada POSMETRO, Jumat (24/11).
Ia menyebutkan, insiden tercampurnya pertalite dengan air tersebut berakibat terhadap mogoknya empat mobil dan satu sepeda motor beberapa saat setelah mengisi bahan bakar di SPBU ini yang sempat memdapatkan pelayanan. Kendati demikian, pihak pengelola SPBU segera tanggap dengan situasi ini.
”Terdapat empat mobil dan satu motor yang sempat mendapatkan pelayanan. Oleh karena itu, manajemen SPBU tersebut telah membantarnya ke bengkel resmi untuk dilakukan perbaikan sebagai bentuk tanggung jawab kepada konsumen,” ujarnya.
Selain itu, katanya, pihak Pertamina juga melakukan perbaikan terhadap satu tangki yang tercampur air tersebut untuk segera dilaksanakan dan diperkirakan memakan waktu sekitar dua pekan.
”Pertamina terus melakukan supervisi kepada manajamen SPBU dan sejauh ini SPBU tersebut telah menjalankan tanggung jawab dan memberikan pelayanan kepada konsumen secara baik dengan harapan hal ini tidak lagi terulang. Kami mengapresiasi konsumen loyal Pertamina yang telah memilih menggunakan BBM berkualitas dan ramah lingkungan,” sebutnya. (rg/l)
Komentar