DHARMASRAYA, METRO – Markas Polres (Mapolres) Dharmasraya, Minggu (12/11) sekitar pukul 02.45 WIB diserang dua orang pelaku yang diduga kuat adalah teroris dari kelompok ISIS. Selain berniat membakar, pelaku juga menggunakan senjata panah dan sangkur. Terlihat dari salah satu pelaku di bagian lengannya memakai ban lambang ISIS.
Akibat penyerangan tersebut, seluruh bangunan utama dari Mapolres yang terletak di Kenagarian Gunung Medan, Kecamatan Pulau Punjung habis dibakar. Beruntung 9 orang penghuni sel tahanan Mapolres Dharmasraya berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke Mapolsek Pulau Punjung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan diketahui, awalnya kedua pelaku yang menggunakan jaket loreng TNI dan celana warna cokelat mirip seragam kepolisian membakar Mapolres. Sebab api pertama kali terlihat dari ruangan Siwas dan ruang Sitipol yang berada di bagian belakang.
Kedua teroris yang telah dilumpuhkan oleh polisi itu beridentitas Eka Fitria Akbar (24) berasal dari Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi dan Engria Sudarmadi (25) dari Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Petugas kepolisian terpaksa menembak kedua teroris ini karena melakukan perlawanan dan keduanya tewas dengan luka tembak di dada dan kepala.
Usai berhasil menyalakan api dan membakar Mapolres, kedua pelaku langsung menyerang para petugas yang ada disana dengan menggunakan anak panah serta sangkur. Akibatnya satu orang anggota Polres Dharmasraya, Bripka Firman terluka di bagian perut akibat anak panah.
Tidak saja menyerang polisi, pelaku juga sempat mengancam anggota pemadam kebakaran Pemkab Dharmasraya dengan menggunakan pisau sangkur dan panah agar tidak turun untuk memadamkan api yang tengah berkobar melalap Mapolres Dharmasraya. Namun anggota pemadam ini berhasil selamat karena ada polisi yang datang mengejar pelaku.
Dari informasi angota pemadam kebakaran inilah diketahui salah seorang pelaku bersembunyi di bawah mobil Dalmas. Kemudian oleh aparat diberikan tembakan peringatan dan disuruh keluar. Namun karena pelaku mencoba menyerang petugas, polisi terpaksa melumpuhkan pelaku dan langsung meninggal di tempat.
Sementara pelaku lain, masuk ke Markas Sat Reskrim yang berada di samping bangunan utama Mapolres. Tujuannya juga untuk membakar, namun bertemu dengan salah seorang anggota polisi Bripka Firman. Di sanalah terjadi perkelahian dan anggota polisi ini mengalami luka akibat anak panah pelaku di bagian perut.
Mobil Kapolres Hangus
Dari kejadian tersebut, selain gedung Mapolres satu unit mobil dinas Kapolres Merek Grand Vitara serta satu unit sepeda motor untuk uji SIM milik Sat Lantas Polres Dharmasaya juga ikut dibakar oleh pelaku.
Kapolres Dharmasraya, AKBP Roedy Yoelianto belum berani memastikan dari kelompok mana yang melakukan penyerangan. Karena masih dalam penyelidikan aparat, termasuk identitas keua pelaku dan motifnya.
Dikatakannya, kejadiannya begitu cepat. Usai menyalakan api pelaku langsung menyerang petugas yang ada disana, sambil meneriakan takbir. Sebagian anggota mengejar pelaku dan sebagian besar lagi berusaha memadamkan api dan menyelamatkan para tahanan. ”Kita fokus memadamkan api dan menyelamatkan penghuni sel tahanan dan sebagian lagi mengejar pelaku,” ujarnya.
Dikatakannya, pelaku yang membawa panah dan sangkur berusaha menyerang para petugas dengan niat untuk membunuh. Namun berkat kesigapan pertugas pelaku berhasil dilumpuhkan meski sebelumnya telah diberikan tembakan peringatan ke udara. ”Sudah ada tembakan peringatan namun mereka masih melawan,” sebutnya.
Dari tangan pelaku diamankan barang bukti berupa satu buah busur panah, 8 buah anak panah yang terbuat dari besi dan kayu, dua buah sangkur, satu buah pisau kecil dan satu buah sarung tangan warna hitam. Sementara, api sendiri baru bisa dipadamkan satu jam berselang, dengan bantuan lima unit mobil damkar.
Saat ini, dikatakan Kapolres, jenazah kedua pelaku dibawa ke RSUD Sungai Dareh untuk dilakukan autopsi dan pemeriksaaan untuk diketahui identitas pelaku. “Kita terus melakukan penyelidikan motif dari penyerangan Mapolres Dharmasraya. Sejauh ini kerugian akibat kejadian ini ditaksir miliaran rupiah. Kita akan segera membangun Mapolres sementara agar pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu,” ujarnya.
Waka Polda Sumbar Brigjen Pol Bayu Wisnu Murti yang datang meninjau secara langsung ke Mapolres Dharmasraya namun tidak memberikan keterangan apapun ke pihak Pers. Sebab usai meminta keterangan dari Kapolres dan melihat bekas kebakaran langsung pergi.
Dari kantong baju salah seorang pelaku polisi menemukan surat jihad atas nama Abu ‘Azzam Al Arkhobully tertanggal 21 Safar 1439 H yang intinya adalah pelawanan mereka ini adalah bentuk jihad. Saat ini surat ini diamankan kepolisian untuk dijadikan barang bukti.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang datang ke TKP mengatakan, siap membatu Polres Dharmasraya untuk membangun kembali Mapolres Dharmasraya yang telah habis dibakar. ”Kami siap membantu Polres Dharmasraya agar pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu dan berjalan seperti biasa,” ujar bupati. (hen)
Komentar