PESSEL, METRO – Kecelakaan yang merenggut nyawa pelajar terjadi di Pesisir Selatan, Jumat siang (10/11). Korbannya, Dyvani Eka Putri (15), siswi SMA Negeri 1 Ranah Pesisir. Dyvani tewas seketika setelah motor yang dikendarainya jatuh saat memotong truk tipper.
Peristiwa memilukan itu terjadi ketika remaja putri ini baru pulang sekolah, sekitar pukul 11.30 WIB. Ia mengemudikan sepeda motor Honda Beat BA 2225 GW. Dyvani ingin pulang ke rumah dari sekolahnya di Balai Selasa menuju Kambang.
Dalam perjalanan mengemudikan sepeda motor, kondisi lalu lintas saat itu cukup ramai. Siswi SMA ini bermaksud menyalip atau memotong truk BA 9737 QU yang ada di depannya.
Sesampai di depan Rumah Makan ACC Nagari Limau Sundai Pelanggai Gadang, Kecamatan Ranah Pesisir, saat itulah kejadian tragis terjadi. Dyvani ingin mendahului truk tipper. Namun, tiba-tiba sepeda motor korban menyenggol truk di sisi kanan, hingga korban terjatuh. Nahas, tubuh siswi ini terlindas ban truk sebelah kanan.
”Korban mengalami luka parah dari bagian pinggang hingga kepala,” ungkap Kapolsek Ranah Pesisir Iptu Asmardi.
Sejumlah saksi di lokasi dan hasil olah TKP, korban datang dari arah Balai Lasa menuju Kambang, bersamaan dengan truk tiper. Karena kaget ada lawan di depan saat hendak memotong truk, korban Dyvani langsung mengerem sepeda motor sehingga menyenggol badan truk.
”Korban langsung terpental dan langsung terlindas ban truk belakang sebelah kanan. Korban diduga sudah tidak bernyawa di lokasi. Sementara, sopir langsung kabur meninggalkan korban dan truknya ke arah Painan,” jelas kapolsek.
Aparat kepolisian sampai kemarin masih mencari siapa sopir truk nahas tersebut. Sedangkan, jenazah korban Dyvani sudah diambil pihak keluarga untuk dikebumikan.
Sementara, Kapolres Pesisir Selatan AKBP Fery Herlambang, mengimbau agar orang tua bisa berperan utama dalam mencegah anak mengendarai sepeda motor. Orang tua diminta jangan membelikan sepeda morot untuk putra dan putrinya yang masih di bawah umur, atau berumur 17 tahun.
“Sebagian orang tua berpersepsi bahwa menyayangi anak adalah dengan memberikan apapun yang ia inginkan. Padahal sebenarnya menyayangi anak adalah dengan melindunginya dari segala bahaya, dan mengantarkannya menuju cita-cita di masa depan,” tutur Kapolres.
Namun, fenomena yang terjadi sekarang adalah, cita cita generasi muda yang begitu indah, tiba-tiba sirna begitu saja apabila mereka yang masih di usia labil mengendarai sepeda motor. Dan, akhirnya mengalami kecelakaan yang menyebabkan luka berat bahkan meninggal dunia.
”Membolehkan anak mengendarai sepeda motor sama dengan mengantarkan nyawa mereka sia-sia di jalan raya. Sekali lagi kita meminta peran orang tua lagi, karena keselamatan itu begitu penting. Mari kita sama-sama mencegah anak untuk membawa sepeda motor,” lugas AKBP Fery. (m)
Komentar