BUKITTINGGI, METRO – Penemuan jasad manusia yang sudah setengah tulang berjenis kelamin laki-laki di pandam pekuburan Suku Sikumbang Jorong Ladang Laweh, Nagari Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Minggu(29/10) sekitar pukul 08.00 WIB menghebohkan warga.
Bagaimana tidak, kondisi jasad manusia yang setengah utuh dan berada di atas salah satu kuburan ini, tidak pernah diduga sebelumnya. Selain heboh, kejadian ini juga menimbulkan kekhawatiran warga.
Alfian (42), warga sekitar menginformasikan, mayat awalnya ditemukan Am, saat hendak membersihkan kuburan keluarga. Melihat jasad, Am langsung memberi tahu warga sekitar dan melaporkan kepada tokoh masyarakat, pemerintah nagari serta pihak kepolisian melalui Bhabinkantibmas Nagari Ladang Laweh Miftahul Husni.
Kaur Identifikasi Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bukittinggi Bripka Arlen Anderson mengatakan, mendapat informasi dari Bhabinkantibmas Tim Inafis atau Identifikasi bersama personel dari Polsek Banuhampu langsung menuju lokas. Dengan bantuan warga setempat, mayat langsung dievakuasi dengan kantong jenazah.
“Kondisi jenazah ini sudah setengah tengkorak. Diperkirakan sudah satu minggu lebih meninggal. Saat dicek sekitar tubuh menghitam, tidak lagi berbau seperti temuan mayat biasanya. Karena perubahan suhu, iklim, serta lokasi sekitar yang lembab, ditambah musim panas. Jasad dibawa ke bagian Instalasi Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Ahmad Mukhtar (RSAM) Bukittinggi,” katanya.
Menurut Arlen, berdasarkan pemeriksaan di lokasi, kuat dugaan korban yang meninggal ini akibat menghirup lem. Karena di samping jenazahnya ditemukan lem merk banteng, termasuk juga dugaan mengonsumsi obat-obatan jenis dextro atau obat batuk berbentuk pil secara berlebihan. Yang dapat menimbulkan efek tidur, mabuk, dan merusak fisik maupun psikis.
Pantauan di RSAM, tidak berselang lama setelah jenazah dimasukkan dalam lemari pendingin, datang beberapa masyarakat yang mengaku sebagai pihak keluarga. Mereka menceritakan telah kehilangan salah seorang anggota keluarga sejak 10 hari terakhir.
Ketika anggota Inafis memperlihatkan foto, dan keluarga itu langsung diantar masuk ke dalam ruangan forensik, untuk memastikan jenazah itu merupakan anggota keluarga mereka, dan benar dugaan dari ciri fisik, dan pakaian yang dikenakan, pihak keluarga ini menyatakan bahwa jasad ini memang bagian dari anggota keluarganya.
Diketahui almarhum bernama Rinto (30) warga Pariaman. Kesehariannya berjualan ikan di Pasar Padang Luar dan tinggal di seputaran Restoran Obay, Bangkaweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam.
Desi (48), kakak sepupu Rinto menjelaskan kepada pihak kepolisian, bahwa kehilangan kabar tentang Rinto sejak sepuluh hari terakhir. Namun dalam bayangannya pernah bertemu terakhir sekitar satu Minggu lalu dengan ciri-ciri yang sama.
“Terakhir saya melihat Rinto menggunakan baju hitam, sandal kulit putih, rambut panjang, menggunakan ikat pinggang rasta dan celana jeans. Kami sekeluarga dapat memastikan dan menerima jenazah itu merupakan jenazah Rinto,” jelasnya.
Desi menambahkan, Rinto biasanya tinggal bersama keluarganya. Namun karena juga bekerja jualan ikan, sehingga kadang tidak pulang ke rumah, atau berpindah tinggal di beberapa tempat. Akibat peristiwa ini pihak keluarga sangat merasa sedih, karena sudah lama tidak bertemu. Rinto ternyata sudah meninggal dunia.
Dari keterangan dan atas izin keluarga, jenazah langsung dimandikan, dan dikafani oleh pihak RSAM. Kemudian jasadnya dibawa ke rumah duka di daerah Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi untuk segera dimakamkan. (cr8)