LIMAPULUH KOTA, METRO – Bencana alam tidak putus-putus menerjang Kabupaten Limapuluh Kota. Sabtu (28/10) sekitar pukul 17.30 WIB di Jorong Parak Baru dan Balai Cubadak, Nagari Taram, Kecamatan Harau, hujan batu es disertai angin kencang dan puting beliung menghantam 15 unit rumah hingga porak poranda. Kemudian juga menghancurkan satu fasilitas umum milik nagari.
Meski tidak ada korban jiwa, akibat hujan es angin puting beliung beberapa menit itu menerbangkan atap rumah dan mengangkat kayu-kayu rumah di lokasi. Bahkan, 1 unit rumah dilaporkan mengalami rusak berat, 7 unit rusak sedang, 6 unit rusak ringan dan tempat pengelolaan sampah nagari rusak berat.
Awalnya hujan ringan turun di lokasi disertai hujan es dan angin kencang. Namun tiba-tiba muncul angin berputar dengan kekuatan dahsyat, hingga menyapu yang ada di sekitar. Masyarakat yang berada dalam rumah berlarian menyelamatkan diri.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota yang mendapat informasi kejadian langsung terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pemulihan lokasi. Tim yang melakukan rapid assessment, melakukan koordinasi dengan perangkat nagari dan OPD terkait.
Kemudian Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Limapuluh Kota melakukan evakuasi dan pembersihan rumah penduduk hingga tengah malam dalam derasnya hujan. Akibat kondisi cuaca dengan hujan makin deras pukul 23.00 WIB, akhirnya TRC memutuskan melanjutkan Minggu (29/10) pagi.
“Kita sudah melakukan evakuasi dan pembersihan rumah masyarakat dari material angin puting beliung. Dan memang akibat hujan es dan angin kencang disertai puting beliung menghantam 15 rumah da 1 fasilitas umum,” sebut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol, kemarin.
Kemudian Dinas Sosial Kabupaten Limapuluh Kota juga sudah mendistribusikan terpal untuk menutupi atap rumah masyarakat yang diterbangkan angin. “Bantuan juga sudah diserahkan Dinas Sosial terutama terpal untuk antisipasi ketika hujan, mengingat atap rumah memang diterbangkan angin. BPBD sudah menyampaikan bencana ini kepada BNPB,” sebut Ramadinol.
Kondisi cuaca tidak mnentu saat ini bisa memicu terjadinya berbagai bencana alam. Saat panas, kebakaran hutan dan lahan terjadi di beberapa titik di Kabupaten Limapuluh Kota. Kemudian memasuki masa hujan, angin kencang seperti puting beliung dan hujan es terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat selalu waspada dengan berbagai potensi bencana alam. Jangan membakar lahan, mengingat hujan belum merata dan potensi panas masih akan terjadi,” katanya. (us)