Disangka Tidur, Mekanik Meninggal dalam Mobil

PADANG, METRO – Warga Kampung Periuk, Kelurahan Binuang Dalam, Kecamatan Pauh dihebohkan dengan ditemukannya mayat laki-laki. Gusman (51), pria yang bekerja sebagai mekanik itu awalnya dikira tertidur, ternyata ditemukan sudah tak bernyawa dalam mobil pick Up T120 S yang terparkir di dekat SDN 20, Rabu (24/10) sekitar pukul 17.30 WIB.
Korban pertama kali ditemukan rekannya, Gusrizal (57). Ketika itu Gusrizal hendak membangunkan korban yang sedang tertidur di dalam mobil dengan posisi telungkup. Setelah berusaha membangunkan korban, ternyata korban tidak juga terbangun.
Dengan kondisi merasa cemas telah terjadi sesuatu, Gusrizal kemudian memberitahukan kepada warga yang berada di warung. Saat itu juga, warga yang mendapat informasi itu langsung mendatangi lokasi dan jasad korban kemudian diperiksa.
Setelah berulang kali diperiksa, nadi korban sudah tidak berdenyut dan sudah tidak bernafas serta dipastikan korban sudah meninggal dunia. Sontak, kejadian itu membuat warga sekitar geger.
Pihak keluarga yang mendapatkan informasi bahwa korban telah meninggal, langsung histeris setelah tiba di lokasi dan melihat langsung. Sementara aparat kepolisian langsung membawa jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar. Diduga korban meninggal dunia akibat penyakit yang diidapnya.
Hasil olah TKP, pada jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Setelah itu, keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Kapolsek Pauh, Kompol Alwi Haskar mengatakan korban ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya dan pada saat ditemukan pada tubuh korban memang tidak ditemukan tanda-tanda luka aniaya atau kekerasan pada tubuh korban.
”Dari keterangan keluarga, korban memang memang mengidap berbagai penyakit diantaranya penyakit jantung, maagh, tekanan darah tinggi dan pusing-pusing yang telah lama dirasakan atau dikeluhkan oleh korban. Dugaan kuat korban meninggal karena penyakit,” kata Kompol Alwi Haskar.
Alwi menambahkan, korban berada di lokasi memang pergi menuju kediaman temannya dengan menggunakan mobil. Saat itu, korban memang tidur di dalam mobilnya, dan pada saat teman korban membangunkan ternyata korban sudah tidak bernyawa lagi.
”Untuk kepentingan penyelidikan, kita sudah meminta untuk dilakukan visum, tapi keluarga korban meminta untuk tidak visum dalam (autopsi). Akhirnya, pihak keluarga membuat pernyataan penolakan dan dicantumkan pernyataan tidak dilakukan visum yang disertai materai,” pungkasnya. (rg)

Exit mobile version