KA Pengangkut Semen ke Teluk Bayur Terguling

PADANG, METRO – Empat gerbong kereta api yang mengangkut semen curah ekspor milik PT Semen Padang terbalik. Kereta keluar jalur pada saat sampai di persimpangan rel di kawasan jalan Alai Belakang PLTG Cupak Tangah Pauh, Padang, Rabu (25/10) sekitar pukul 09.30 WIB.
Kerusakan kereta cukup parah karena beberapa roda dengan bodi gerbong terlepas. Akibat kejadian itu, sejumlah kendaraan yang datang dari arah simpang Alai menuju Limaumanih dan sebaliknya, terhambat selama satu jam lebih.
Kereta api pengangkut semen sebanyak 24 gerbong dengan nomor CC2018350 dari Indarung menuju Telukbayur. Menjelang tiba di stasiun Kereta Api Pauh Lima, tiba-tiba saja kereta api oleng dan terdengar suara keras.
Karena kereta api yang mengangkut gerbong sebanyak 24 gerbong oleng menyebabkan empat gerbong terbalik, terguling yakni Gerbong nomor 392 KKW, Gerbong nomor 478 KKW, Gerbong nomor 458 KKW dan Gerbong nomor 465 KKW. Keempat gerbong tersebut bermuatan sekitar 100 ton semen.
”Belum bisa disimpulkan penyebab detail gerbong terbalik. Untuk sementara diduga karena ada roda yang keluar dari rel. Jadi setelah stasiun Pauh V ini ada rel paksa dan wesel jarum (pemindah roda kereta api), kemudian roda tersandung di rel paksa dan langsung keluar jalur hingga terbalik,” ungkap Vice Presiden PT KAI Divre II Sumbar, Sulthon.
Shulthon menambahkan, pihaknya terus mengatasi permasalahan perlintasan rel agar bisa dilalui kembali oleh kereta api yang bermuatan semen. Hingga kini, pembebasan rintangan rel terus diupayakan dengan mengirim satu alat krane mengevakuasi gerbong yang terbalik tersebut.
”Kita akan secepatnya mengatasi persoalan ini dengan mengevakuasi empat gerbong yang terbalik. Untuk dampak sementara kita hanya fokus untuk mengatasi permasalah perlintasan dulu biar bisa berfungsi kembali,” tambahnya.
Di lokasi kejadian, terlihat beberapa roda terlihat terlepas dan terpisah dari gerbong kereta api yang terbalik tersebut. Bongkahan kerikil perlintasan rel juga ikut terkikis dan satu tiang roboh akibat terbaliknya empat gerbong pengangkut semen curah itu.
Tak hanya itu saja, semen di salah satu gerbong juga tumpah dan berserakan di sekitar rel. Mengantispasi penjarahan, PT KAI dan PT SP berkoordinasi dengan Polsek Pauh untuk pengamanan di lokasi.
Untuk mengantisipasi terganggunya lalu lintas, Pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre II Sumbar langsung berupaya mengantisipasi kemacetan dengan memutus beberapa gerbong dan mengeser dari persimpangan.
Hingga pukul 11.00 WIB arus lalulintas dari Simpang Alai menuju Limaumanih kembali normal. Sekitar pukul 15.00 WIB, pihak PT KAI kemudian mengevakuasi empat gerbong terbalik tersebut menggunakan krane agar pengiriman semen tidak terganggu.
Kapolsek Pauh Kompol Alwi Haskar menjelaskan, dua personel diturunkan untuk mengantispasi hal yang tidak diinginkan. Sedangkan penyebab kereta terbalik belum bisa dipastikan,” kata Kapolsek.
Alwi Haskar mengatakan, kereta api membawa sebanyak 24 gerbong berisi semen curah dengan ditarik dua lokomotif. Setelah kejadian, empat gerbong terbalik dan 17 gerbong masih bertahan di atas rel.
“Tiga gerbong setelah kejadian sudah dipisahkan yang berada di belakang empat gerbong yang terbalik. Sedangkan 17 gerbong yang masih berada di atas rel sempat membuat kemacetan namun segera digeser dan lalulintas kembali normal,” ulasnya.
Tidak Ganggu Pasokan Semen
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi dan Sarana Umum PT Semen Padang, Iskandar Zulkarnain Lubis, mengatakan peristiwa kecelakaan itu tidak akan menganggu pasokan semen untuk kosumen lokal. Sebab, gerbong kereta api pengangkut semen curah yang datang dari Indarung menuju Pelabuhan Teluk Bayur direncanakan untuk ekspor.
”PT KAI sedang berupaya dengan mengarahkan rel kereta api ke sebelah. Diperkirakaan kalau cepat tanggap tidak mengganggu ekspor dan hanya dua trip sampai tiga trip yang terganggu hingga ke kapal,” katanya.
Iskandar Zulkarnain Lubis menuturkan, dalam sehari PT Semen Padang bisa melakukan sebanyak 12 trip pengiriman dari Indarung menuju Pelabuhan Teluk Bayur. Sekali pengangkutan mencapai 600 ton dan setiap gerbong diisi semen sebanyak 25 ton.
”Satu gerbong itu berisikan semen curah seberat 25 ton, kalau sama gerbongnya total berat 50 ton. Untuk keterlambatan pasokan 600 ton satu kali trip dan kemungkinan bisa terlambat dua hingga tiga trip dan kita terus segera menanggulanginya.
Dalam peristiwa kecelakaan itu, terjadi pada pengiriman trip ketiga. Pihaknya memastikan tidak akan mengganggu pasokan lokal,” pungkasnya. (rg)

Exit mobile version