PADANG, METRO – Jajaran TNI Kodim 0304/Agam, Sabtu (21/10), menggagalkan upaya penyelundupan pupuk bersubsidi sebanyak 20 ton. Penangkapan berhasil dilakukan setelah pengintaian sejak pagi hari dan akhirnya berhasil diamankan sekitar pukul 16.15 WIB. Penangkapan dilakukan di Simpang Pasar Lasi, Nagari Lasi Kecamatan Candung, Kabupaten Agam.
Adapun jenis pupuk yang dimankan intel Kondim tersebut berupa pupuk jenis Urea dan NPK. Selain mengamankan sejumlah barang bukti petugas juga mengamankan beberapa orang tenaga bongkar muat pupuk tersebut.
Kapenrem 032/WBR, Mayor Arm Hasran Harahap membenarkan penangkapan tersebut. Dijelaskannya, penangkapan yang dilakukan sore tersebut berawal dari kecurigaan anggota di lapangan bahwa ada satu unit kendaraan roda enam jenis colt diesel dengan Nopol BA 8496 LU yang bermuatan pupuk yang diduga adalah bersubsidi.
Diketahui sopirnya bernama Dayat dan diduga ikut dalam penyelewengan DO (deliveri order) yang tadinya pupuk tersebut rencananya jatah untuk wilayah Koto Gadang, Malalak dan Matur. Namun dialihkan ke wilayah Canduang dan mengakibatkan wilayah tersebut kekurangan pupuk bersubsidi.
Pada saat penangkapan, lanjutnya, ada beberapa orang tenaga angkut yang diamankan seperti Erianto, M Nur, Yunisman dan Amril serta dilakukan elisitasi terhadap tenaga angkut tersebut. Sementara pemilik pupuk atas nama Iskandar yang beralamatkan di Lasi Kecamatan Canduang Agam berhasil kabur.
”Ada sekitar 20 Ton yang diamankan dengan rincian 10 ton sudah dibongkar di gudang milik Iskandar (Lasi) dan 10 Ton di bawah ke Kodim 0304/Agam sebagai barang bukti,” Terang Mayor Hasran.
Dia juga menjelaskan pada saat penangkapan, sopir melarikan diri dan meninggalkan barang bukti berupa mobil dan pupuk. Begitu dilakukan penangkapan, pemilik pupuk juga sudah mendapat informasi dan dia pun kabur. “Sampai saat ini masih melarikan diri dan belum ditemukan,” tambahnya.
Selain itu, unit Inteldim 0304/Agam yang bekerja sama dengan anggota Intel Polres Bukittinggi, juga masih mendalami kasus dugaan penyalahgunaan pupuk bersubsidi tersebut. (hsb)
Komentar