SIJUNJUNG, METRO – Cinta antara Mutrizal (66) dan Gusnayeti (55) akan tercatat sebagai kisah cinta abadi sepanjang masa. Pasangan suami istri ini mengakhiri jalinan kasih mereka saat maut memisahkan. Keduanya tewas terpanggang hidup-hidup di rumahnya di Jorong Koto Panjang, Nagari Taratak Malintang, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung.
Malam itu, Sabtu (30/9) mungkin Mutrizal dan Gusnayeti tak mengira akan menjadi malam terakhir mereka di dunia ini. Keduanya terlelap tidur di rumah yang menjadi tempat peristirahatan mereka setelah letih bekerja. Kejadian nahas menimpa Minggu (1/10) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Rumah yang mereka tempati mendadak terbakar.
Keduanya tak sadar, api kian besar dan membesar. Entah masih tertidur lelap atau tak bisa menyelamatkan diri karena terkurung, pasangan ini harus mengakhiri hidup dengan tragis. Mereka berakhir di dalam kamar itu. Saksi mata menyebut, mereka tak mengira, kalau pasangan itu masih berada di dalam rumah saat api membesar.
Kebakaran itu pertama kali diketahui oleh salah seorang warga yang melihat api membakar satu bagian rumah, kemudian warga berusaha memadamkannya. Namun karena api sudah membesar, sehingga pemilik rumah yang terkurung di dalam rumah tidak tertolong. Begitu juga dengan barang-barang, semuanya hangus dilalap kobaran api.
Diketahui, pasangan ini hanya tinggal berdua di rumah tersebut. Satu anak mereka juga sudah besar dan pergi merantau. Sehari-hari, mereka bertani dan membuka sebuah kedai di depan rumahnya.
Petugas yang mendatangi lokasi kejadian langsung berupaya memadamkan dan melakukan pendinginan yang dibantu masyarakat sekitar. Kemudian mengevakuasi korban yang meninggal dunia. Sementara itu, penyebab dari kebakaran masih dalam penyelidikan petugas.
Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sijunjung, pemilik rumah yang merupakan pasutri diketahui meninggal dunia tanpa bisa menyelamatkan diri. Begitu juga barang-barang milik korban berupa dua unit sepeda motor dan satu unit mesin bajak sawah juga hangus terbakar.
“Peristiwa kebakaran terjadi dini hari, dua orang diketahui meninggal dunia merupakan pasutri pemilik rumah. Sedangkan barang-barang lainnya juga ikut terbakar, untuk kerugian materil diperkirakan Rp300 juta,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Sijunjung Hardiwan.
Kepala Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran (Pol PP dan Damkar) Mashariyanto mengaku belum bisa memastikan bagaimana kejadian awalnya. Saat kejadian hampir semua warga tidur. “Warga mengetahui kejadian tersebut saat api sudah membesar dan melahap habis rumah milik korban,” sebutnya.
Damkar juga belum bisa memastikan apa penyebab terjadinya kebakaran dan masih melakukan koordinasi dengan petugas kepolisian untuk mengetahui. “Kami melakukan koordinasi dengan Polsek Koto VII untuk mencari tahu asal mulanya api,” jelasnya.
Menurutnya, jasad kedua korban kebakaran langsung dikebumikan oleh pihak keluarga setelah menandatangani proses penyerahan jasad korban kepada pihak keluarga. “Kami mengimbau kepada seluruh warga Sijunjung agar selalu waspada akan terjadinya musibah kebakaran dan selalu memastikan dan mengecek keadaaan rumah serta peralatan elektronik sebelum tidur,” harapnya. (e)