PESSEL, METRO – Kenaikan iuran komite sekolah membuat siswa dan siswi SMKN 1 Painan berunjuk rasa di sekolah mereka, Jumat (22/9) sekitar pukul 07.30 WIB. Komite sekolah memutuskan menaikkan uang iuran dari Rp50 ribu menjadi Rp90 ribu hingga Rp100 ribu.
Aksi orasi damai dilakukan siswa/siswi dari kelas 1, 2 dan 3. Dengan membawa selebaran dari karton bertuliskan kalimat; “Turunkan Uang Komite”, mereka meminta pihak sekolah mengkaji ulang kenaikan uang komite.
”Turunkan uang komite sekolah, turunkan uang komite sekolah,” teriak siswa dan siswi sambil membentang karton bertuliskan tuntutan mereka.
Kepala SMKN 1 Painan Evy Fitriani mengatakan, sekolah bersama komite telah merapatkan sebelumnya masalah iuran untuk siswa. Rencana biaya komite sekolah akan disampaikan kepada orang tua wali murid dan siswa/siswi.
”Diduga ada oknum orang tua wali murid yang memprovokasi anak-anak untuk berdemo,” tukas Evy. Ia menuturkan, kenaikan uang komite semuanya untuk kepentingan siswa, dan tidak ada kepentingan pribadi atau orang lain. Bahkan, sebagai kepala sekolah, Evy mengaku telah berkoordinasi dan konsultasi dengan Tim Satgas Saber Pungli Pessel dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
”Untuk siswa kelas I kenaikan uang komite menjadi Rp70 ribu, kelas II Rp90 ribu dan kelas III Rp100 ribu. Karena ada demo dari anak-anak, maka rencana kenaikan uang komite dipending dulu. Dan pungutan biaya tersebut belum dilakukan,” terang kepsek.
Wakapolres Pessel Kompol I Gusti Made Reje yang juga Ketua Satgas Saber Pungli bersama Kasat Sahbra AKP Yusman yang datang ke SMK 1 meminta anak-anak tidak melakukan tindakan anarkis.
Rencana aksi damai siswa/siswi sudah dideteksi berdasarkan laporan informasi Sat IK Polres Pessel dengan Nomor: R/LI/2015/IX/2017. ”Kita sarankan kepada pihak sekolah dan komite untuk tidak melanjutkan pungutan,” tegas I Made. Setelah dilakukan pengarahan dari tim Polres pessel, siswa dan siswi kembali memasuki kelas untuk mengikuti proses belajar mengajar. (m)
Komentar