Jembatan Gantung Ambruk, 300 KK Terisolasi

PESSEL, METRO – Hujan deras yang mengguyur wilayah Pesisir Selatan, Rabu (19/9) pagi hingga sore mengakibatkan beberapa daerah terendam banjir. Satu unit jembatan gantung penghubung Kampung Sungai Tanuk dengan Kampung Ranah Talawi Taratak Teliang (Rantal), Kenagarian Barung Belantai Tengah, Kecamatan Koto XI Tarusan, ambruk akibat dihantam arus sungai Batang Tarusan, sekitar pukul 16.30 WIB.
Putusnya jembatan yang sudah lama jadi akses bagi warga itu, membuat 300 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Sungai Tanuk terisolir. Jembatan gantung merupakan satu-satunya akses yang dilalui masyarakat untuk melakukan aktivitas serta anak-anak sekolah.
Namun, karena sekarang jembatan tersebut sudah ambruk dan tidak bisa dilewati lagi, masyarakat setempat menggunakan perahu untuk menyeberang sungai.
Menurut warga setempat Ujang, meskipun kondisi jembatan sudah ambruk dan ratusan KK terisolir, namun sejak peristiwa tersebut terjadi belum adanya pihak terkait meninjau. Hanya pihak wali nagari dan perangkatnya yang datang. “Hanya dari perangkap wali nagari saja yang melihat, sementara pemerintah daerah belum menampakkan diri,” sebut Ujang kepada wartawan.

Sementara itu, Wali Nagari Barung Belantai Tengah, Aidil Usman didampingi Sekretaris Nagari Eridal kepada wartawan mengatakan, ambruknya jembatan gantung penghubung dua kampung akibat hantaman banjir yang terjadi Rabu sore. Sekarang, sebagai pengganti sarana transportasi masyarakat hanya menggunakan perahu kecil.
“Kita berharap semoga ada bantuan dari pemerintah kabupaten berupa perahu karet, agar untuk sementara sarana transportasi bisa lancar. Karena di Kampung Sungai Tanuk tersebut sangat membutuhkan hal tersebut,” tutup wali nagari. (m)

Exit mobile version