TANAHDATAR, METRO – Menggunakan sepeda motor, Zulfan Akbar (16) dengan hati gembira pergi ke warung di depan simpang Polsek Lintaubuo, Jorong Sawahan, Nagari Pangian, Kecamatan Lintaubuo, Kabupaten Tanahdatar. Pelajar SMP 2 Lintaubuo ini sudah tak sabar untuk mendapat kertas minyak itu. Ia ingin membuat layang-layang sendiri dan bermain dengan teman-teman di kampung, Sabtu (16/9) sore.
Sesampai di depan simpang Polsek, ia memarkirkan sepeda motor Jupiter tanpa nomor polisi di tepi jalan. Dengan langkah pasti, remaja ini menyeberang jalan menuju warung yang menjual kertas minyak.
Akan tetapi, Akbar tidak akan pernah sampai di warung itu dan mendapatkan kertas layang-layang lagi. Saat menyeberang, tiba-tiba saja muncul sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan menabraknya. Akbar tak bisa mengelak. Tubuh pelajar ini langsung dihantam motor.
Menurut kakak kandung korban, Mira (29), adiknya Akbar saat itu tengah membuat layang-layang. Akbar pun pergi ke warung untuk membeli kertas minyak. “Kami hanya dapat kabar setelah tak berapa lama dia pergi ke warung itu dengan motor temannya. Adik saya mengalami kecelakaan, kami langsung bergegas menyusulnya ke Puskesmas Tigojangko,” sebut Mira.
Sedangkan keterangan saksi mata di lokasi kejadian, Rizky Syarif, korban menepikan motor di tepi jalan. Korban datang dari arah Pasa Rabaa dan ingin menyeberang, saat itu ada mobil tengah membongkar barang tak jauh dari lokasi, yang membuat pandangan korban tidak melihat dari arah berlawanan ada kendaraan lain.
”Saat korban berada di tengah jalan, tiba-tiba dari arah berlawanan datang Yamaha Jupiter tanpa nomor polisi yang dikendarai Rama, warga Tamparungo, Kecamatan Sumpur Kudus dengan kecepatan tinggi. Sepeda motor tak mampu menghindari,” ungkapnya.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan kedua pengendara mengalami luka parah. Korban Akbar mengalami luka pada bagian kepala tepatnya bagian rahang dan dada. Akibat luka tersebut, korban mengalami kritis dan langsung dilarikan warga ke puskesmas Tigojangko.
Melihat kondisi korban kritis, perawat yang bertugas langsung merujuk korban ke RSUD Hanafiah Batusangkar dengan menggunakan ambulance, namun sayang dalam perjalanan, nyawa korban tidak mampu diselamatkan. Meskipun sampai di RSUD, keluarga korban hanya memastikan korban sudah tewas. Dan kemudian langsung balik kanan kekediamannya di Nagari Pangian untuk dikebumikan.
Sementara itu, korban lainnya Rama mengalami geger otak, dan harus mendapatkan perawatan intensif. Korban Rama dirujuk ke RSAM Bukittinggi karena geger otak.
Jenazah korban Akbar pun dikebumikan di pemakaman keluarga dengan diantar ratusan pelayat. Kini kasus tersebut sudah ditangani pihak Satlantas Polres Tanahdatar. Bahkan pihak keluarga sudah membuat laporan untuk berdamai. (nt)