PADANG, METRO – Hujan deras yang melanda Kota Padang mengakibatkan sebagian besar wilayah kota terendam banjir. Kota ini seperti “tenggelam.” Karena, ketinggian air mencapai lutut sampai paha orang dewasa dan masuk ke pemukiman masyarakat. Tak hanya itu saja, satu orang warga juga dikabarkan hanyut terbawa arus sungai saat sedang mencari kayu, Sabtu (9/9).
Banjir terjadi mulai dari pusat kota seperti Sawahan, kawasan Pondok, Flamboyan, Jalan Jati, dan sampai Kecamatan Lubeg serta kawasan Bypass, Kototangah, dan Kuranji serta Pauh. Bahkan, sejumlah mobil dan sepeda motor disebutkan terbawa arus di Bypass Lubeg.
Hingga saat ini, BPBD Kota Padang bersama Basarnas, TNI dan Polri masih melakukan penanganan terhadap banjir tersebut. Di wilayah Lubeg, tepatnya kawasan Arai Pinang, akibat tingginya genangan banjir, sebanyak enam kepala keluarga (KK) terpaksa dievakuasi dari dalam rumahnya. Puluhan KK lain juga dievakuasi ke lokasi yang aman.
Terlihat, beberapa ruas jalan juga tergenang oleh air. Akibatnya, banyak kendaraan yang terjebak dalam genangan air. Baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat. Banjir berdampak kepada kemacetan karena kendaraaN terpaksa harus melaju dengan kecepatan yang sangat rendah. Selain itu, rumah-rumah warga juga ikut tergenang air.
Seluruh sungai di Kota Padang juga meninggi, dan bandar-bandar juga melimpah. Tim Gabungan juga masih terus melakukan pencarian terhadap warga yang beridentitas Didik Susanto (27), yang dikabarkan hanyut di sungai Batang Aia Balai Baru kawasan Bypass. Diduga, korban terbawa arus sungai saat mencari kayu di lokasi.
Di kawasan Lubuk Lintah, Kuranji, jejeran rumah warga terendam banjir dengan ketinggian antara 60 centimeter hingga mencapai 1 meter. Bahkan, terlihat kendaraan roda empat kecil (ceper) dan roda dua harus didorong saat melintas. Pasalnya, saluran drainase di lokasi tersebut tidak mampu menampung derasnya hujan.
Bunda (45), warga yang bermukim di Bandes Parak Jigarang, Lubuk Lintah mengatakan, hujan deras mulai terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Besarnya debit air yang meluap, menyebabkan rumahnya dalam waktu singkat terendam banjir.
”Wilayah ini, setiap hujan datang pasti kebanjiran karena selain drainasenya kecil dan sebagian tidak berfungsi di sisi lain tumpahan air cukup besar. Apalagi hujan terus menerus turun,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Edi Hasymi mengatakan banjir merata di Padang. “Memang ada di daerah Pondok, Kecamatan Padang Selatan dan Daerah Padang Timur beserta Lubuak Bagaluang yang terendam banjir,” ujarnya.
Menurutnya, banjir terjadi karena intensitas hujan yang sangat tinggi sehingga selokan, got, bandar-bandar, dan drainase tak bisa menampung, lalu meluap. “Genangan air terparah di Lubeg. Kalau pusat kota di daerah Pondok, Padang Selatan. Ketinggiannya mulai dari mata kaki orang dan lutut orang dewasa,” ujarnya.
Edy Hasymi menambahkan akibat genangan air tersebut, air juga masuk ke dalam rumah-rumah warga. Dan saat ini, pihaknya masih terus berada di titik-titik yang terjadi banjir. Selain itu, pihaknya juga sempat mengevakusi sekitar enam KK di kawasan Arai Pinang, Lubeg.
”Sungai-sungai di Kota Padang juga tinggi. Bandar, selokan semuanya meluap. Beberapa ruas jalan juga tergenang air, sehingga lalu lintas sedikit terganggu. Untuk satu warga yang dikabarkan hanyut, kita masih lakukan pencarian. Korban hanyut ketika mencari kayu di sekitar lokasi,” ungkapnya.
Dengan cuaca yang ekstrem ini, Edi Hasymi mengimbau warga agar menjaga keselamatan diri sendiri saat kejadian banjir. Selain itu, pihaknya masih akan terus standby di lokasi-lokasi banjir dan jika memang air semakin tinggi maka akan dilakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara mengatakan, hampir seluruh wilayah di Kota Padang terdampak banjir. “Sementara tidak ada korban jiwa. Yang paling parah itu di Pegambiran Lubeg, Lubukbuaya, Bypass, Kuranji. Dan ini hampir merata keseluruhannya,” ujarnya.
Ia merinci, banjir yang melanda sejumlah daerah di Kota Padang yakni Pegambiran, Lubuk Begalung, Alang Laweh, Alai, Lapai, Gurun Laweh, Siteba dan beberapa titik lainnya. “Kalau di Batung Taba, Pegambiran karena ada sungai yang mulai meluap tidak sanggup menampung air hujan yang begitu banyaknya,” ujarnya.
Dengan kejadian banjir ini, katanya, pihak BPBD mulai turun tangan dengan mengkerahkan tim untuk siaga menghadapi bencana banjir yang sedang melanda. “Sekarang pihak kami telah menurunkan tim yang ada untuk selalu siaga. Hal tersbut bertujuan untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Padang ini,” ucapnya.
Dikatakannya, jika curah hujan terus-menerus tinggi dan tidak kunjung reda, langkah selanjutnya adalah masyarakat akan segera di evakuasi dan direlokasikan ke tempat yang tidak terkena banjir. ”Kalau di salah satu daerah itu misalnya ada tempat ketinggian kita evakuasi warga kesitu untuk sementara,” tuturnya. (rg/l)