PADANGPANJANG, METRO – Perkelahian antargeng pecah di Kota Padangpanjang, Rabu (6/9) malam, di Simpang Sungai Andok, Kelurahan Kampung Manggi, Padangpanjang Timur. Belasan remaja, di antaranya masih berstatus pelajar di kota berjuluk Serambi Mekah ini, berkelahi memakai senjata tajam. Satu pelajar SMP 4 Padangpanjang menjadi korban. Fadil (17), terkena bacokan di kepala bagian belakang, yang membuat tubuhnya bersimbah darah.
Perang antargeng itu baru terhenti setelah warga melihat belasan remaja berkelahi dan berusaha membubarkan di Simpang Sungai Andok, Kelurahan Kampung Manggi, Padangpanjang Timur, Rabu (6/9) sekira pukul 21.40 WIB. Fadil dalam kondisi kritis karena tubuhnya terkena bacokan golok tajam dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.
Informasi dihimpun POSMETRO, perang antargeng bermula dari pertengkaran mulut antara RV (15) dan IL (15), keduanya pelajar SMP Padangpanjang, pada Rabu pagi di sekolah. Meski satu sekolah, RV dan IL tergabung dalam geng berbeda.
RV merupakan anggota genk Glamour Black Family (GBF), sedangkan IL adalah anggota geng Ghost Night Family (GNF).
Ternyata pertengkaran antara RV dan IL terus berlanjut dan harus diselesaikan antar geng. Akhirnya, berdasarkan inisiatif salah satu anggota GBF bernama Vikron berusaha mendamaikan kedua pelajar ini. Lokasi pertemuan pun ditentukan di Simpang Andok, pada Rabu malam.
“Saya yang mempertemukan antara keduanya (RV dan IL) di Simpang Andok. Dalam pertemuan itu juga hadir seluruh anggota geng, baik itu Glamour Black Family maupun Ghost Night Family,” ungkap Vikron saat memberi kesaksian di Mapolres Padangpanjang.
Akan tetapi, pertemuan Rabu malam itu tidak mencapai titik temu. IL dan RV, kedua pelajar ini masih belum puas. Malah, RV—anggota geng GBF dipukuli oleh anggota geng Ghost Night Family.
“Ya, salah satu dari kami ada persoalan dengan kelompok mereka. Awalnya, kami hanya ingin menyelesaikan persoalan itu, tetapi setelah pertemuan, malah anggota kelompok GNF malah menyerang anggota kami, RV. Saat itu kami tidak melawan,” ungkap Vikron.
“Saya kembali mencoba menghentikan pertengkaran itu. akan tetapi kami dikatakan pengecut dan bukan laki-laki,” ujar salah seorang anggota gank GBF kepada polisi.
Tidak mau dilecehkan, saat itu juga kelompok GBF pergi dari lokasi pertemuan untuk mengambil perlengkapan ‘perang’. Marah disebut tidak ‘laki-laki’, anggota GBF yang berjumlah sekitar lima orang pulang mengambil gear motor dan golok, serta senjata tajam lainnya.
Kelompok geng GBF ini kembali ke lokasi Simpang Andok. Di sana, geng GNF sudah siap pula menanti dengan alat perang yang sama.
Melihat kedatangan kelompok GBF, anggota genk GNF langsung menyerang. Perang antar geng pun pecah. Saat perkelahian, korban Fadil yang memegang gear motor, berusaha melayangkan alat itu ke arah anggota yang menjadi lawan perangnya itu. Sayang, gear tidak mengenai sasaran yang tepat. Malah, Fadil terjatuh hilang keseimbangan.
“Di saat korban Fadil jatuh inilah, kita menduga anggota geng lawannya langsung menyerang. Melihat korban tidak berdaya, golok langsung diarahkan ke kepala bagian belakang. Akibatnya, korban terkapar dan tidak berdaya di lokasi,” ungkap Kapolres Padangpanjang AKBP Cepi Noval.
Ketika perang makin panas, untunglah warga datang dan berusaha melerai. Selain itu, anggota kepolisian juga tiba dan membuat belasan remaja itu melarikan diri dalam kegelapan malam.
Ditambahkan Kasat Reskrim AKP Julianson didampingi Kaur Bin Ops, Reskrim Polres Padangpanjang, Iptu Damanik, saat tiba di lokasi petugas menemukan seorang remaja dalam kondisi kritis dan mengerang kesakitan. Kepala bagian belakang bocor karena dibacok senjata tajam.
“Awalnya korban Fadil dilarikan ke RS Ibnu Sina Padangpanjang. Akan tetapi karena kondisi luka yang parah, korban dirujuk ke RSUP M Djamil Padang,” ungkap AKP Julianson.
Sementara itu, pengejaran langsung dilakukan aparat Polres Padangpanjang terhadap belasan anggota genk motor itu. Pencarian para pelajar ini cukup lama. Kamis (7/9) sekira pukul 04.00 dinihari WIB, polisi akhirnya berhasil mengamankan seluruh anggota geng yang terlibat perkelahian.
“Belasan anggota genk itu kita amankan di Mapolres. Mereka dimintai keterangan mengenai kronologis perkelahian antara anak-anak remaja itu. Penyidik juga memanggil orang tua mereka,” tegas AKP Julianson.
Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, akhirnya, kemarin penyidik menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus perang berdarah antar geng ini. Para tersangka tersebut adalah, VI, NA, RO. Untuk sementara remaja ini dikenakan Pasal 170 ayat (1) jo Pasal 351 ayat (2) jo UU Nomor 11 Tahun 12 tentang Sistem Peradilan Anak.
“Untuk sementara kita tetapkan mereka sebagai tersangka utama yang menyebabkan korban Fadil terluka. Kita mengimbau agar orang tua dan pihak sekolah ikut mengawasi anak-anak mereka sehingga tidak terjadi peristiwa berdarah seperti ini lagi. Mereka adalah pelajar, generasi penerus bangsa ini,” imbau Kapolres Padangpanjang AKBP Cepi Noval. (a)