LIMAPULUH KOTA, METRO – Hujan deras sepanjang Minggu (3/9) dini hari hingga pagi, menyebabkan Batang Kapur di Kecamatan Kapur IX dan Batang Manggilang di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Limapuluh Kota meluap. Bahkan 33 rumah terendam dan penghuninya terpaksa mengungsi.
Air setinggi 20-50 Cm itu mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 06.00 WIB, Minggu. Meski tidak mengakibatkan kerusakan berarti, setidaknya air telah membuat warga Nagari Durian Tinggi, dan Manggilang kembali cemas.
”Ada 15 rumah di Jorong Bintuangan. Nagari Durian Tinggi terendam akibat luapan Batang Kapur. Namun air cepat susut, sehingga masyarakat bisa membersihkan rumah dengan cepa,t” sebut Camat Kapur IX, Andri Yasmen, Minggu di sela-sela memantau kondisi banjir di daerahnya.
Memang, kata camat, kondisi aliran Batang Kapur lebih tinggi dari pada jalan. Akibatnya kalau hujan sedikit saja maka air sudah meluap dan masuk ke permukiman warga. “Warga cemas dan takut kalau banjir kembali datang,” katanya.
Kekhwatiran masyarakat Kapur IX, bila Batang Kapur dan Batang Mongan debit airnya naik, maka akan bermuara di Nagari Koto Mangun. Sehingga air akan meluap dan menyebabkan banjir. Mengingat kondisi cuaca masih ekstrem dan berpotensi hujan ringan, sedang dan lebat di daerah hulu.
”Kita imbau masyarakat untuk waspada. Bila terjadi bencana segera menyelamatkan diri ke tempat aman. Dan hubungi aparat nagari dan camat serta BPBD atau Damkar. Karena kondisi cuaca memang tidak menentu, hujan bisa saja terjadi dengan intensitas lebat di bagian hulu,” kata Camat Andri Yasmen.
Sementara itu Camat Pangkalan Jhonianto menyebut, akibat luapan Batang Manggilang membuat sedikitnya 18 rumah yang berada di pinggir Batang Manggilang di Jorong Pasar Manggilang dan Lubuak Jantan, Nagari Manggilang terendam. Namun, air semata kaki orang dewasa itu tidak berlangsung lama.
”Hanya sekitar 1 jam, kemudian air sudah kembali surut. Ada sekitar 15 rumah di dua Jorong itu dimasuki air. Kemudian di Jorong Sopang, Nagari Pangkalan ada 3 rumah terendam yang juga berada di pinggir Batang Manggilang,” sebut Camat.
Disampaikannya, air Batang Manggilang dengan cepat surut, sehingga luapan air tidak meluas ke pemukiman masyarakat. “Alhamdulillah air cepat surut, sehingga tidak menimbulkan kerusakan berarti terhadap masyarakat. Yang kita cemaskan kalau air Batang Maek meluap. Tapi sore ini kondisinya sudah normal kembali, baik air Batang Manggilang maupun Batang Maek,” sebut Jhonianto.
Meski demikian camat sudah menyampaikan kepada jorong dan wali nagari serta masyarakat untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca sangat tidak menentu. “Memang hujan lebat. Tapi yang kita khawatirkan hujan dari hulu di Bukik Barisan, Maek,” sebutnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol menyebut, akibat hujan deras Minggu dini hari puluhan rumah terendam. Kemudian, ada satu rumah ditimpa pohon kelapa. “Kita siaga, dan penanggulangan genangan air sudah dilakukan termasuk evakuasi rumah ditimpa pohon. Air di Kapur dan Pangkalan sudah surut dan berangsur normal kembali,” sebutnya.
Rumah Rusak
Sementara di Jorong Simpang Tigo Kenanga, Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, satu rumah ditimpa pohon kelapa dan tiang listrik. Rumah permanen milik Sii, itu remuk bagian depan hingga kamarnya. Bahkan nyaris penghuni rumah tertimpa pohon kelapa.
“Kejadiannya sekitar Pukul 02.00 WIB dini hari. Memang batang kelapa dari seberang jalan menimpa tiang listrik kemudian tiang listrik patah dan rebah menimpa rumah. Hampir mengenai penghuni kamar, jarak satu meter dari pohon rebah,” sebut Walinagari Sungai Antuan, Rafles.
Disampaikannya, pohon kepala itu juga menghambat jalan sehingga dini hari itu juga lansung dilakukan evakuasi. “Karena menghambat jalan Mungka, maka kita lakukan evakuasi pohon kelapa dinihari itu juga yang dibagikan jalan, sehingga kenderaan tidak terhambat,” sebutnya. (us)
Komentar