Garam Menyerupai Kaca Muncul di Solok. BPOM Lakukan Pengujian

SOLOK, METRO – Penemuan garam yang mengandung bahan menyerupai kaca, membuat warga Kota Solok was-was. Namun sejauh ini belum dapat dipastikan jenis bahan yang tercampur dalam bungkusan garam tersebut.
Penemuan bahan yang menyerupai kaca dalam bungkusan garam berawal ketika warga pengrajin makanan ringan di Simpang Dama, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok melapor ke Dinas Koperindag Kota Solok. Karena usaha makanan ringan yang dilakoninya memang berada dibawah binaan Dinas Koperindag.
Dari keterangan pemilik usaha makanan ringan tersebut, butiran yang menyerupai kaca ditemukan dalam campuran garam. Ketika itu pemilik usaha makanan ringan hendak mempergunakan garam untuk adonan makanan ringan yang diproduksi.
Garam yang dibelinya dari warung dekat rumahnya itu sebelum dicampurkan memang sengaja dilarutkan dalam air. Namun, ketika dilarutkan dalam air, ternyata didapati butiran yang menyerupai kaca dan tidak kunjung larut dalam air.
Karena merasa was-was, si pemilik usaha makanan ringan berupa keripik itu lantas melapor ke Dinas Koperindag. Untuk memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas dari Dinas Koperindag turun untuk melakukan pengecekan atas laporan dari salah satu unit usaha masyarakat yang berada dibawah binaannya itu.
Kepala Dinas Koperindag Kota Solok, Dedi Asmar, membenarkan laporan dari pemilik usaha makanan ringan. Garam itu dari pengakuan pemilik usaha makanan ringan dibeli di warung dekat rumahnya.
Untuk memastikan bahan yang diduga menyerupai kaca itu, petugas Koperindag Kota Solok lanjutnya mengambil garam yang diduga tercampur bahan yang menyerupai kaca sebagai sampel. Dan sampel garam tersebut lanjut Dedi Asmar akan dikirim ke BPOM Padang untuk diuji.
Kepala Balai Besar POM Padang melalui Kabid Sertifikasi dan Layanan Informasi, Hilda Murni mengatakan tim BBPOM Padang sedang turun ke lokasi pabrik dan mengambil sampel garam yang dicurigai itu. Namun hasilnya baru diketahui setelah uji labor. ”Kita uji dulu, sekarang petugas kita lagi turun. Mudah mudahan hasilnya bisa diketahui segera,” terang Hilda.

Diuji
Pascapenyegelan gudang garam di Jorong Tambun Ijuak, Kenagarian Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu (26/8) pagi, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Padang melakukan pengujian terhadap sampel garam yang telah diamankan polisi.
Rahmad, pegawai pengujian BPOM Padang, Senin (28/8) saat dihubungi wartawan, mengatakan BPOM telah mengambil sampel terhadap 9 ton garam yang diamankan Polres Payakumbuh.
”Benar, untuk sampel garam telah kita ambil, kita baru menuju Padang usai dari Mapolres Payakumbuh untuk mengambil sampel,” jelas Rahmad.
Ia juga menambahkan, sebelumnya BPOM menerima laporan kasus garam 9 ton. Hingga kini pihaknya masih melakukan pengujian terhadap bahan baku garam, termasuk menghubungi Naldi (41) sebagai pemilik gudang garam.
Naldi, warga Jorong Tambun Ijuak itu, mengaku 9 ton garam baru saja datang dari Demak yang dibawa menggunakan ekspedisi. Naldi juga menyebut, garam dengan ukuran masing-masing karung 50 kilogram itu juga tidak memiliki persyaratan administrasi, baik itu faktur, DO, SPB, begitu juga administrasi izin pribadi.
Naldi juga mengakui bahwa garam tersebut saat ini kadar yodium masih di bawah standar dan akan ditambahkan secara pribadi oleh Naldi kadar yodium yangg akan dikirim dari Jawa. “Saat ini, saya tengah mengurus perizinan terhadap usaha ini di Dinas Koperindag Limapuluh Kota,” ungkap Naldi. (vko/us)

Exit mobile version