9 Ton Garam Tanpa Izin Edar Disegel

PAYAKUMBUH, METRO – Mahalnya harga garam akhir-akhir ini diduga juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan dan memperkaya diri sendiri. Yakni dengan cara mengganti kemasan garam dari ukuran puluhan kilogram dengan garam berukuran kecil.
Bahkan untuk membuat garam kian asin (mahal, red) pemilik gudang sengaja mencetak kemasan/plastik baru untuk garam yang dibeli dari daerah Demak itu. Namun upaya Naldi (41), warga Jorong Tambun Ijuak, Kenagarian Koto Tangah Simalangang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota untuk melakukan hal tersebut tak berlangsung lama.
Gudang tempat penyimpanan garam yang dikemas ulang itu digerebek Tim Satreskrim dan Intelkam Polres Payakumbuh pada Sabtu (26/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Dari lokasi gudang itu, ditemukan garam karung dengan isi 50 Kg yang dikemas ulang dalam kantong dengan Merk PT Garam (Persero) dengan ukuran kecil 200 gram. Jumlah garam tersebut diperkirakan mencapai 9 ton.
“Memang tadi Tim Reskrim dan Intelkam Polres Payakumbuh melakukam penyegelan dan memasang police line di sebuah gudang tempat pengemasan ulang garam. Diduga garam tersebut tidak memiliki sejumlah persyaratan sebelum diedarkan atau dijual kepada masyarakat,” jelas Kapolres Payakumbuh, AKBP Kuswoto melaui Kasatreskrim, Iptu Wawan Dermawan didampingi Kanit Resek Ipda Doni, kemarin.
Gudang tempat penyimpanan garam yang dikemas ulang itu digerebek Tim Satreskrim dan Intelkam Polres Payakumbuh pada Sabtu (26/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Selain melakukan penyegelan terhadap gudang tersebut, polisi juga melakukan pemeriksaan atau meminta keterangan kepada Naldi di Mapolres Payakumbuh.
Disampaikan Kasatreskrim, dari keterangan yang disampaikan pemilik menyebut bahwa apa yang dilakukannya baru. “Baru, kalau sudah lama, sudah lama pula kita amankan itu. Jadi karena baru ini maka kita segel langsung agar jangan sampai merugikan masyarakat. Kini pemilik masih sebagai saksi, belum ada yang tersangka,” sebut Kasatreskrim yang akrab dengan awak media itu ramah.
Naldi mengakui bahwa barang miliknya baru tiba pada Sabtu itu. “Barang baru sampai hari ini. Saya juga baru mulai membuka gudang ini,” sebutnya. (us)

Exit mobile version