Kedatangan rombongan perempuan PKS ini disambut Pemimpin Redaksi POSMETRO PADANG, Reviandi didampingi Redaktur Pelaksana POSMETRO, Kustiah Reni Putri, Redaktur Sriagustini dan Redpel Padang Ekspres, Fajril Mubarak.
Menurut perempuan bersahaja ini, keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang menjadi sumber peradaban. Semakin kuat ketahanan keluarga, maka akan semakin kuat pula bangsa dan negara. Karena keluarga adalah bagian terkecil dari peradapan bangsa.
Namun fenomena saat ini menunjukkan keprihatian terhadap persoalan anak, perempuan, dan keluarga. Anak-anak rentan menjadi korban kekerasan. Begitu juga dengan kaum perempuan. Dengan membangun ketahanan keluarga, diyakini anak-anak dan perempuan bisa terselamatkan dari keprihatinan.
Untuk itu, Diah menilai perlunya sinergi antara BPKK PKS dengan semua media. Karena media merupakan alat yang ampuh untuk menyuarakan program-program tentang ketahanan keluarga kepada masyarakat Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.
Saat ini, sebut Diah, berbagai program yang mengarah kepada ketahanan keluarga sudah dilakukan PKS, khususnya oleh BPKK. Yakni, membentuk program unggulan Rumah Keluarga Indonesia, melakukan training untuk menghasilkan konsultan keluarga, melakukan penguatan ekonomi keluarga, menggelar seminar tentang ketahanan keluarga, pembinaan pada remaja, pembekalan pra nikah terhadap calon-calon pengantin dan berbagai program lainnya. Media diharapkan mampu menjadi penguat berbagai program tersebut. “Media adalah partner kami dalam mewujudkan ketahanan keluarga ini,” tandas mantan anggota DPRD Jabar ini.
Sebagai partai politik, PKS menurutnya, selalu mendorong pemerintah untuk melahirkan berbagai regulasi dan kegiatan yang mengarah kepada perwujudan ketahanan keluarga. Pemerintah diharapkan tak lagi menyelesaikan berbagai persoalan di tingkat hilir. Tapi sudah harus mengarah pada penanganan preventif dari hulunya.
Dahliar mengatakan, BPKK DPW PKS Sumbar telah menggelar berbagai program penunjang ketahanan keluarga. 2016 lalu, BPKK telah melakukan training pada konsultan keluarga dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar. “Ada sekitar 70 orang perempuan dari kabupaten/kota yang kita training,” sebutnya. (tin)