Banjir, Sekolah Diliburkan. MIN Gunungpangilun ”Tenggelam”

GUNUNGPANGILUN, METRO – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Gunungpangilun yang terletak di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Gunungpangilun, Kecamatan Padang Utara, tergenang air pascahujan lebat melanda Kota Padang sejak Kamis dini hari (24/8), hingga pagi. Akibatnya, sebanyak 986 siswa terpaksa diliburkan dari proses mengajar.
Kepala MIN 3 Gunungpangilun, Yul Efendi mengatakan, pihaknya terpaksa meliburkan siswa karena kondisi seluruh bagian sekolah tergenang air hingga mencapai 20 centimeter. Bahkan, genangan air memasuki empat lokal yang ada di sekolah tersebut.
”Dari 24 lokal yang ada, empat lokal telah tergenang air termasuk ruang pustaka dan majelis guru. Begitupun dengan seluruh bagian halaman sekolah juga digenangi air, maka itu karena kondisi tidak memungkinkan kita berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan meminta izin untuk para siswa diliburkan,” katanya Yul Efendi.
Yul Efendi menambahkan, kondisi sekolah yang terus tergenang air ketika hujan lebat diakibatkan pembuangan aliran air yang tidak lancar. Apalagi, ditambah dengan kondisi drainase di sekitar sekolah tersebut tidak mampu menampung debit air karena penangkalan.
”Makanya debit air hujan yang mengalir di drainase berimbas masuk ke halaman sekolah, apalagi kondisi drainase lebih tinggi. Genangan air di MIN 3 ini sudah lama terjadi dan terus menerus ketika hujan lebat melanda Kota Padang. Biasanya air akan surut 1-2 jam kemudian,” ungkap Yul Efendi.
Yul Efendi mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dan melakukan rapat bersama RT dan RW serta lurah setempat hingga beberapa kali terkait genangan air yang terus terjadi di lingkungan MIN 3. Namun, imbuhnya, hingga kini belum ada titik terang dan jalan keluar dari Pemerintah untuk mengatasi permasalan tersebut.
“Kita berharap Pemerintah segera mengatasi hal ini, sebab apabila tidak diatasi kondisi demikian akan sangat merugikan para siswa. Bayangkan saja, jika hujan lebat terus terjadi berhari-hari di Kota Padang tentu genangan air tidak akan surut-surut,” katanya
Yul Efendi menambahkan, kondisi genangan air yang terjadi terus di lingkungan MIN 3 Gunung Pangilun itu telah terjadi sejak sekolah tersebut berdiri. Dengan adanya genangan air ini, tentu berdampak kepada proses belajar mengajar di sekolah ini.
”Saat ini kita memiliki sebanyak 986 siswa dengan proses mengajar dibagi dua Rombel (rombongan belajar). Kalau air masuk ke ruang belajar, tentu siswa harus diliburkan. Kita berharap masalah ini bisa diatasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Edi Hasymi mengatakan akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda kota Padang, mengakibatkan terjadinya genangan air di beberapa titik dan juga mengakibatkan terjadinya pohon tumbang.
”Dari data yang masuk, terjadi pohon tumbang di depan SPBU Jati. Kawasan Lapai untuk genangan air setinggi 30 cm, Kawasan Gunung Pangilun sekitar MAN 2 untuk genangan air setinggi 20 cm dan  Kawasan Bypass di seputaran Km 22 Hujan dengan intensitas tinggi, info RBR Parak Buruk,” kata Edi Hasymi.
Edi Hasymi menuturkan hujan deras terjadi sejak semalam dengan intensitas yang cukup tinggi. Namun, sempat berhenti dan hujan kembali hingga pagi hari. Sekitar pukul 10.00 WIB hujan sudah berhenti dan genangan air mulai surut.
“Sejauh ini kondisi Kota Padang masih aman dan terkendali. Dengan telah redanya hujan, genangan air saat ini sudah surut. Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada disaat cuaca cukup ekstrem saat ini,” pungkasnya. (rg)

Exit mobile version