LIMAPULUH KOTA, METRO – Malang tak dapek ditolak, mujuo indak dapek diraih. Itulah nasib yang menimpa pekerja penggali sumur. Nyawa Altris (54), warga Tanjung Jati, Nagari VII Koto Talago Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (23/8) sekitar pukul 10.00 wib tak terselamatkan di dalam sumur.
Berawal saat Altris, bersama temannya bekerja memperdalam galian sumur milik Upik Sabri, warga Koto Kociak, VII Koto Talago. Saat itu, Altris baru masuk dalam sumur dan melakukan penggalian pada kedalaman lebih kurang 18 cincin.
Sementara, seorang rekannya bertugas mengeret hasil tanah galian yang dilakukan Altris di bagian atas sumur. Dengan menggunakan ember berukuran sedang, keduanya baru berhasil mengeluarkan dua ember tanah bercampur pasir.
Naas untuk ketigakalinya embar berisi material tanah bercampur pasir baru terangkat sampai pertengahan kedalaman sumur, tiba-tiba tangkai ember patah dan diduga menimpa Altris yang sedang berada didasar sumur.
Meski menggunakan helm sebagai pelindung bagian kepala, namun tingginya tempat jatuh ember bermuatan material tanah menimpa bagian kepala dan tubuhnya, membuat Altris pingsan.
Mengetahui kejadian itu, teman Altris yang berada di atas sumur meminta bantuan kepada masyarakat sekitar untuk mengeluarkan rekannya dari dalam sumur.
Pj Wali Nagari IV Koto Talago Erizulman membenarkan kejadian yang menimpa warganya itu. Dikatakan, saat Altris bersama rekannya memperdalam galian sumur milik Upik Sabri di Koto Kaciak, tiba-tiba tangkai ember patah dan menimpa korban.
“Diduga korban tertimpa ember yang patah berisi galian. Namun, ada juga dugaan kalau korban sesak nafas tertipa ember ditambah sedikitnya jumlah oksigen dikedalaman 18 cicin,” sebut Erizulman.
Dikatakan, sumur tua milik Upik Sabri sudah mulai tidak ada air sehingga dilakukan pendalaman. Dan sejak awal sumur dibuat, Altris yang terus melakukan penggalian termasuk saat mengulang memperdalam sumur.
Hal serupa juga disampaikan Camat Guguak, Fidria Fala yang sampai ke lokasi. “Evakuasi korban dari dalam sumur berlangsung cepat, karena masyarakat banyak di sekitar lokasi. Korban saat dibawa ke RS Suliki diduga masih bernyawa,” sebut Fidria. (us)