PADANGPANJANG, METRO – Perkelahian antarpelajar makin mengeringkan saja. Pedang, senjata tajam bahkan samurai sudah menjadi ”makanan” biasa bagi generasi penerus bangsa ini. Selasa (22/8) sore, tiga pelajar SMP terlibat tawuran bersamurai di kawasan Bancahlaweh, Tanah Itam, Padangpanjang Barat, diamankan petugas Satpol PP Kota Padangpanjang.
Sekitar pukul 16.00 WIB, tiga pelajar ILM (15), MH (15) dan WR (15), membawa pedang samurai serta gigi tarik motor sebagai “alat tempur” di lapangan untuk berkelahi.
Penangkapan pelajar ini berawal dari informasi terjadi tawuran pelajar. Dimana SMK 1 Batipuah telah diserang sekelompok pelajar gabungan, yakni SMK Karya, SMK Cendana, SMK 2 Padangpanjang, serta MTs Thawalib Putra dan SMP Marapi Padangpanjang.
Tawuran yang melibatkan banyak sekolah tersebut cukup menjadi keresahan warga, khususnya di Batipuah, Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanahdatar.
”Mereka akan tawuran. Membawa senjata tajam. Ada samurai berukuran panjang 1 meter, senjata olahan gigi tarik kendaraan dan besi begol berbentuk celurit. Anak-anak ini terpaksa kita serahkan kepada polisi,” ujar Kabid Trantibum dan Penegakan Perda Satpol PP Padangpanjang, Benny. Hingga jelang magrib kemarin, petugas Pol PP masih berjaga untuk mengantisipasi terjadi serangan susulan.
Terpisah Kapolsek Batipuah AKP Alizar Jhon, membenarkan perkelahian antar siswa SMK 1 Batipuah dengan sejumlah pelajar dari Kota Padangpanjang. Perkelahian antar siswa tersebut berawal dari persoalan pribadi yang hingga kini masih dalam penyelidikan.
”Kita sudah mengetahui sejumlah pelajar dari Padangpanjang akan menyerbu SMK 1 Batipuah. Saat akan terjadi tawuran terjadi, petugas sampai di lokasi di lokasi SMK 1 Batipuah untuk pengamanan,” sebut AKP Alizar Jhon.
Ketika melihat polisi berseragam, pelajar Padangpanjang pun berusaha untuk melarikan diri. ”Ya, semua anak-anak di lokasi kabur. Namun, satu motor sempat diamankan pelajar SMK 1 Batipuah dan langsung dihancurkan,” ujar Kapolsek, dalam kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Padangpanjang, Desmon menyampaikan, pihaknya sudah mengetahui penyerangan yang dilakukan sejumlah siswa di Padangpanjang ke SMK 1 Batipuah. Dinas Pendidikan pun berupaya melakukan mediasi untuk menghindari tawuran.
”Saat ini petugas Dinas Pendidikan sudah berada di lokasi kejadian untuk menyelesaikan persoalan anak-anak. Selain itu kita juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar. Seluruh kepala sekolah yang siswanya terlibat tawuran juga dipanggil. Jika perlu siswa diberikan sangki,” tegas Desmon. (a)