PADANG, METRO – Dua petani diduga masuk dalam jaringan narkoba internasional ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumbar. Kedua petani ini sering keluar masuk wilayah Indonesia-Malaysia melalui jalur laut secara ilegal.
Kedua tersangka H (28) dan G (35) ditangkap di dua lokasi berbeda, Kamis (17/8) lalu di wilayah Kabupaten Pasaman. Dari kedua pelaku petugas menemukan barang bukti sabu siap edar sebanyak 150 gram.
Penangkapan pertama dilakukan Ditresnarkoba terhadap tersangka H di Kumpulan Bonjol, Kabupaten Pasaman sekira pukul 14.45 WIB. Tersangka diamankan saat mencoba memasuki wilayah Sumbar untuk mengedarkan sabu dengan memakai jalur darat.
Saat dilakukan penggeledahan terhadap warga Bandar Dua, Kelurahan Pulo, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Nanggro Aceh Darussalam itu, ditemukan barang bukti seberat 100 gram. Dari ’nyanyian’ tersangka, petugas mengantongi identitas tersangka lain, G.
Di hari yang sama, sekitar pukul 23.00 WIB petugas bergerak di kediaman tersangka G di Padang Lauh Gadang, Jalan Kampung Kajai, Kelurahan Ladang Panjang, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Tersangka yang mengetahui kedatangan polisi berupaya melarikan diri.
Aksi kejaran-kejaran sempat terjadi antara tersangka bersama anggota Ditresnarkoba Polda Sumbar. Namun, nyali tersangka akhirnya ciut dan dapat diamankan petugas. Dari hasil penggeledahan, ditemukan sabu seberat 50 gram siap edar.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumbar, Kombes Pol Kumbus KS, Senin (21/8) menjelasakan, setelah mengamankan barang bukti para tersangka langsung digiring ke Mapolda Sumbar untuk pemeriksaan. Petugas melakukan pemeriksaan dan pengembagan jaringan dari G dan H.
“Dari hasil pemeriksaan kita terhadap tersangka, mengaku sabu itu akan diedarkan ke sekitar wilayah Pasaman, Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang,” terang Kumbul didampingi Kabid Humas Polda Sumbar kepada wartawan.
Diungkapkan, kedua tersangka merupakan warga Banda Aceh dan menetap di Kabupaten Pasaman sebagai petani. Namun, para tersangka sering keluar masuk ke negara Malaysia dari Banda Aceh melalui jalur laut dengan cara ilegal.
“Disinyalir aksi tersangka keluar masuk Indonesia dan Malaysia terkait peredaran narkoba, namun ini masih kita selidiki. Dari pengakuannya, sabu tersebut berasal dari Banda Aceh dan siap diedarkan di beberapa wilayah Sumbar,” ungkap Kumbul KS.
Kedua pelaku akan dikenakan pasal 114 ayat (2) sub pasal 112 ayat (2) undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman penjara enam hingga 20 tahun penjara. (rg)
