Berduel, Pegawai Honorer Tewas Ditusuk

BUKITTINGGI, METRO – Ada 33 adegan diperagakan tiga pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap Fadli (26) di Pintu Kabun, Kota Bukittinggi, Senin (14/8). Ketika rekonstruksi, terlihat bagaimana para pelaku menusuk leher korban dengan pisau.

Ketiga tersangka adalah Roza Sumanti (32), Rian (37) dan Arif (20). Roza diketahui sebagai otak perampokan. Sedangkan Rian adalah eksekutor sekaligus yang melakukan pembunuhan terhadap Fadli, dan satu tersangkan yakni Arif, berperan sebagai sopir. Pencurian dengan kekerasan terjadi pada 20 April lalu.
Ketika itu korban Fadli berusaha melawan perampok yang merampas kalung emas milik ibunya. Nahas, ia malah tewas dibunuh pelaku yang memasuki rumahnya, Kamis (20/4) sekitar pukul 18.30 WIB, di Jalan Kinantan No 18 A Kelurahan Puhun Pintu, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi. Pegawai honorer di Kabupaten Kepulauan Mentawai ini, ditikam dengan sebilah pisau yang membuatnya meregang nyawa.
“Rekonstruksi sengaja dilakukan di halaman Mapolres untuk keamanan. Sebanyak 33 adegan dilakukan para pelaku untuk melengkapi berkas kasus ketiga pelaku,” ungkap Kanit 1 Pidum Polres Bukittinggi Khairul Basri.
Dari rekonstruksi, perampokan bermula sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku datang ke rumah korban beserta seorang wanita dan membawa satu anak kecil. Pelaku datang untuk meminta berurut kepada ibu korban, Rosna Juwita (68).
Namun, ibu korban mengatakan kepada pelaku bahwa tidak bisa memijit dengan alasan masih sibuk, karena baru saja melaksanakan pernikahan anak. Setelah mendengar penjelasan ibu korban, pelaku pergi meninggalkan dari rumah tersebut.
Melihat pelaku pergi, ibu korban kemudian menutup pintu rumah dan kemudian pergi ke rumah yang berada disamping. Sekira pukul 18.30 WIB, ibu Fadli ini kembali ke rumahnya dengan tujuan untuk mengambil wudhu dan shalat magrib.
Saat berjalan ke arah kamar mandi, ibu korban kaget melihat pelaku sedang memeriksa isi lemari yang berada di dalam kamar. Namun, pelaku yang mengetahui aksinya yang ingin melakukan pencurian kepergok, pelaku langsung menyekap korban sehingga korban terjatuh ke lantai ruangan tamu.
Ibu korban langsung berteriak minta tolong. Pada saat korban berterik minta tolong, pelaku yang langsung merampas kalung emas yang dipakai oleh ibu korban. Setelah itu, pelaku dengan sigap kabur dari dalam rumah.
Korban Fadli yang mendengar teriakan ibunya, sontak melompat dari dalam rumah sebelah dan langsung mengejar pelaku. Sekitar 10 meter dari rumah, korban dengan pelaku yang berhadapan sempat berduel. Namun, nahas, pelaku malah mengeluarkan sebilah pisau dan kemudian menikamkan pisau itu ke leher korban.
Saat itu juga korban terkapar tak berdaya dengan berlumuran darah. Pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian dengan menggunakan mobil Avanza, yang telah menunggu tak jauh dari lokasi kejadian.
Sementara itu, pihak keluarga korban M Yunus Sutan Mudo mengaku, sudah puas karena ketiga tersangka yang membunuh Fadli tertangkap. Keluarga berharap para pelaku dihukum dengan hukuman setimpal karena sudah melenyapkan nyawa Fadli dengan tak berprikemanusian.
”Kami minta pihak berwajib supaya memberikan hukuman seberat-beratnya hingga sampai hukuman seumur hidup. Karena ini berkaitan dengan nyawa,” kata M Yunus. (cr8)

Exit mobile version