SIJUNJUNG, METRO – Sempat dirawat di RSUD Sijunjung kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Padang, korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) akhirnya meninggal dunia. Korban, Yayan Maizoni (35) warga Sungai Jodi, Kecamatan Lubuk Tarok menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami kecelakaan Jumat (11/8).
Korban yang mengendarai sepeda motor tersebut sebelumnya bertabrakan dengan sebuah truk yang dikemudikan oleh Chandra (40) yang tercatat sebagai warga Sungai Sapih, Kuranji, Kota Padang. Peristiwa naas itu terjadi di jorong Ganting, nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, tepatnya di dekat SPBU Tanah Badantuang.
Pada saat itu, sekitar pukul 21.00 WIB korban tengah mengendarai sepeda motor dengan nopol BA 6029 KM dari arah Kiliran Jao menuju Solok dengan kecepatan sedang. Kemudian datanglah truk dari arah berlawanan yang dikemudikan oleh Chandra dengan nopol BA 8247 AM. Karena sepeda motor mengambil lajur kanan, sehingga kecelakaan pun terjadi.
Pascakejadian, warga dan anggota dari Satuan Polres Sijunjung membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Sempat dirawat selama satu hari akibat kondisi luka pada korban cukup serius, namun korban pun meninggal dunia pada Sabtu (12/8) sore.
Kapolres Sijunjung, AKBP Imran Amir membenarkan kecelakaan tersebut. Dia mengatakan, saat Lakalantas terjadi, pihak Satlantas Polres Sijunjung, langsung mendatangi TKP, termasuk mendata korban, dan memintai keterangan saksi serta mengamankan barang bukti (BB) sepada motor dan mobil truk.
“Korban meninggal dunia. Sebelumnya sempat mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit, karena luka yang cukup parah, korban pun meninggal. Saat ini barang bukti sudah diamankan dan kasusnya dalam penyelidikan oleh satlantas,” kata Kapolres Sijunjung, Sabtu malam.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar selalu mengutamakan keselamatan saat mengemudi atau berkendara. Dalam artian dengan mematuhi aturan lalu lintas. “Utamakan keselamatan, jangan ugal-ugalan di jalanan. Patuhi aturan lalu lintas, karena risikonya fatal,” imbaunya. (e)
