BUKITTINGGI, METRO – Transportasi di Kota Bukittinggi nyaris lumpuh ketika ratusan sopir angkot memutuskan mogok massal, Kamis (9/8) sekitar pukul 08.00 WIB. Sopir yang tergabung dalam koperasi Ikabe, Kopaj, Mersi hingga Perkabu (kusir bendi) memilih memarkirkan angkutan mereka di sepanjang Jalan Sudirman, di depan gedung DPRD Kota Bukittinggi.
Pantauan POSMETRO, mulanya angkot tetap menambang. Namun, pada pukul 08.00 WIB mereka langsung berdemo di depan gedung DPRD. Para sopir memprotes kehadiran ojek online Go-Jek. Sopir angkot merasa kehadiran Go-Jek di kota wisata sudah mengurangi pendapatan mereka setiap hari.
Dalam orasinya, sopir meminta transportasi online tersebut dihentikan karena tidak mengantongi surat izin sesuai Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Sopir berharap anggota DPRD menolak dioperasikannya transportasi berbasis aplikasi Go-Jek itu.
”Saya hanya sempat membawa penumpang sekali trip saja, itu pun anak sekolahan. Setelah itu saya langsung bergabung dengan teman-teman di depan gedung DPRD,” kata sopir angkot yang minta namanya tak ditulis itu.
Aksi ratusan sopir angkot ini membuat aktivitas di Kota Bukittinggi nyaris lumpuh. Anak-anak sekolah dan warga banyak terlantar karena kesulitan mendapat alat transportasi.
Di sisi lain, demo angkot ini malah membawa berkah bagi driver Go-Jek. Karena, banyak warga memilih menggunakan Go-Jek untuk berpergian ketika sopir mogok.
Salah satu driver gojek inisial AL (26) mengakui, ketika sopir demo, ia dan driver lainnya tetap beroperasi. Namun, untuk keamanan mereka tidak memakai atribut yang identik dengan warna hijau tersebut.
Komentar