Sopir Bus Jaso Malindo Belum bisa Diperiksa

PADANG, METRO – Penyidik Unit Lakalantas Polresta Padang masih mendalami kasus kecelakaan Bus Jaso Malindo dengan memeriksa saksi-saksi. Hanya saja sopir bus belum bisa diperiksa karena masih dirawat di rumah sakit karena mengalami patah tulang. Sedangkan, 9 penumpang sudah diperbolehkan pulang, dan satu penumpang hingga saat ini masih mendapatkan perawatan medis lanjutan di rumah sakit.
Dari hasil olah tempat kejadian peristiwa (TKP) polisi, kejadian itu murni karena Bus Jaso Malindo jurusan Padang-Sawahlunto, nomor polisi BA 7932 PU, yang dikemudikan oleh Alber (30) mengalami hilang kendali. Pihak kepolisian belum menetapkan siapa tersangka.
Kasat Lantas Polresta Padang Kompol Asril Prasetya melalui Kanit Lakalantas AKP Muzhendri, mengungkapkan dalam kasus lakalantas tunggal yang harus bertanggung jawab adalah pengemudi. “Kita sudah memintai keterangan dari tiga orang saksi.
Yang mana terdiri dari para penumpang. Dari keterangan saksi-saksi mobil dalam kecepatan sedang, tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa sopir ugal-ugalan saat berkemudi, bahkan ada juga yang mengatakan sopir mengantuk,” kata Muzhendri.
Muzhendri menambahkan, saat ini pihaknya belum bisa menetapkan sopir sebagai tersangka. Pasalnya untuk menetapkan seseorang itu sebagai terangka harus melalui proses seperti pemeriksaan saksi, olah TKP. Saat ini sopir juga belum bisa diperiksa karena masih berada di rumah sakit.
”Dari hasil olah TKP, mobil bus Jaso Malindo yang mengalami laka lantas tunggal itu setelah dilakukan pemeriksaan masih laik jalan dan tahun pembuatannya pada 2015. Uji kir juga dilakukan rutin secara berkala. Selain itu sopir juga memiliki SIM yang sesuai. Kita akan kaji kembali sebab terjadinya laka tersebut,” ungkap Muzhendri.
Kecelakaan tunggal bus Jaso Malindo yang membawa 11 penumpang, terjun bebas ke dalam jurang sedalam 50 meter di Pondok Bambu Kelurahan Indarung, Kecamatan lubuk Kilangan, Minggu (23/7) sekitar pukul 11.30 WIB.
Beruntung, dalam kejadian itu, tidak menimbulkan korban meninggal dunia. Namun, tiga penumpang mengalami luka berat dan 8 orang mengalami luka ringan termasuk sopir mobil yang diketahui bernama Alber (30). Hingga berit ini diturunkan, masih dua orang yang terdata identitasnya, yaitu Satril Indra (53) dan Rit Septiani (42).
Kejadian itu berawal ketika bus Jaso Malindo datang dari Sawahlunto menuju Padang. Namun, setiba di lokasi, bus melaju kencang dan mencoba memotong mobil bus Indra yang satu arah dari Sawahlunto. Dan sewaktu memotong mobil Indra, saat itulah, datang sepeda motor dari arah Padang menuju Solok.
Melihat sepeda motor yang datang dari arah depan, sopir mobil jaso Malindo berusaha mengelakkan tabrakan dengan banting stir ke arah kiri. Namun, nahas mobil tersebut malah hilang kendali dan langsung masuk ke dalam jurang sedalam 50 meter. (rg)

Exit mobile version