PKS-Gerindra Hampir Pasti. Mahyeldi-Andre Rosiade Tunggu Hasil Survei

ADINEGORO, METRO – Memanasnya suhu politik di Kota Padang akhir-akhir ini mulai mengerucut kepada dukungan partai politik (parpol). Sampai hari ini, baru PKS yang memastikan akan mengusung calon, tak lain Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo. Sementara partai lain, masih wait and see, termasuk “koalisi” PKS di pusat, Partai Gerindra. Wacana Koalisi PKS-Gerindra mengusung Mahyeldi-Andre Rosiade pun kian kuat.
Kemarin, koran ini berdialog dengan Kepala Bidang Pembangunan Umat (BPU) DPW PKS Sumbar, Marfendi terkait isu ini. Mantan anggota DPRD Sumbar ini belum bisa bicara banyak, karena belum ada hitam di atas putih. Namun, dari komunikasi dan perjalanan dua partai selama ini, koalisi PKS-Gerindra memang sudah sangat klop.
”Kami memang sudah dengar menguatnya informasi PKS-Gerindra akan mengusung Mahyeldi-Andre Rosiade, tapi itu kan belum pasti. Soal PKS mengusung Mahyeldi, itu sudah pasti. Tapi, siapa yang akan diusung atau diajukan Gerindra, itu keputusan mereka mutlak. Andre memang berpeluang,” kata Marfendi.
Bicara mengenai koalisi PKS-Gerindra, Marfendi menyebut, memang sudah sangat nyaman. Hal itu sudah dimulai dari koalisi pengusungan calon presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2014. Dilanjutkan Pilkada DKI mengusung Anies Baswedan. Bahkan di Sumbar, sudah ada contohnya di Pilwako Payakumbuh yang berhasil memenangkan Riza Falepi.
”Dua partai ini nyaman berkoalisi, karena itu di Padang sedang penjajakan. Kami minta, Gerindra menuntaskan calon yang akan mereka usung terlebih dahulu, baru mematenkan koalisi. Karena, PKS sudah memiliki keputusan mengusung Mahyeldi, tapi harus menggandeng partai lain, karena tak cukup kursi (5 dari 9 syarat, red),” kata Marfendi.
Pada prinsipnya, sebutnya, PKS wellcome terhadap bakal calon yang datang bersama partai atau kursi (minimal 4 kursi, red). Tentunya, calon yang diinginkan adalah calon yang berpeluang menang lebih tinggi—bukan yang berpotensi menggerus suara atau elektabilitas Mahyeldi. Kalau menang sudah klop, tentu bisa bergerak ke KPU.
“Kami tak menargetkan kapan akan diumumkan atau deklarasi. Yang paling penting mematangkan koalisi, dan MoU dengan pasangan calon terlebih dahulu. Harus dipertimbangkan masak-masak, siapa pasangan yang berpeluang memenangkan Pilkada 2018 ini,” sebut Marfendi.
Akhir Juli ini, katanya, PKS akan kembali menggelar survei untuk mengetahui popularitas dan elektabilitas (tingkat keterpilihan) yang sudah banyak mengapung. Kalau memang Andre Rosiade namanya masih di atas, artinya dia sukses “berinvestasi” lima tahun lalu, dan berpeluang untuk diusung.
”Sebenarnya dua bulan lalu kami sudah melakukan survei, tapi karena calon belum banyak, hasilnya tentu beda dengan yang sekarang. Kalau survei kemarin, kami lebih fokus dengan kinerja wali kota dan tingkat kepuasan masyarakat. Jadi, apakah Mahyeldi-Andre Rosiade, kita lihat survei,” sebutnya.
Diprediksi, jika benar pasangan Mahyeldi-Andre Rosiade maju, mereka akan berhadapan dengan pasangan Emzalmi-Desri Ayunda. Keduanya, secara bersamaan kini kian gencar mendekati partai dengan telah mendaftar ke Partai Hanura (5 kursi) dan rencananya akan mendaftar lagi ke PPP (4 kursi) pekan mendatang. Sebelumnya, masing-masing juga telah mendaftar ke Partai Nasdem (4 kursi).
Soal perpecahan Mahyeldi dan Emzalmi, Marfendi tak mau bicara banyak. Dia belum menutup kemungkinan jika pasangan ini kembali menyatu, dengan syarat Emzalmi telah memiliki kursi (minimal 4, red). “Kan yang memulai atau meninggalkan pasangan ini Pak Emzalmi. Tapi kita lihat sajalah bagaimana ke depan,” sebutnya.
Sementara itu, Andre Rosiade yang dihubungi kemarin juga belum dapat memastikan soal koalisi ini. Apalagi sudah mengerucutkan nama Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra ini untuk mendampingi Mahyeldi. “Koalisi belum resmi, kita tunggu sajalah,” kata Andre yang sebelumnya telah menyatakan tidak ingin maju dalam Pilkada Padang, dan lebih memilih konsentrasi menuju DPR RI dalam Pileg 2019 mendatang.
Sebelumnya Ketua DPD PKS Kota Padang Gufron menuturkan, PKS bersama partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut baru sekadar silaturahmi dan belum menetapkan kesepakatan untuk mengusung pasangan calon. “Namun, jika ada kecocokan dan kesepahaman antara pasangan calon dari Gerindra dengan PKS tentu kami siap menerima dan melanjutkan perjalanan menuju pemilihan kepala daerah,” sebut mantan Anggota DPRD Padang ini.
Sedangkan Ketua DPC Partai Gerindra Padang Afrizal Bac juga mengakui belum pastinya koalisi bersama PKS. Dia menyampaikan siap berkoalisi dengan partai mana saja, asalkan kecocokan program antara kader pengusung dengan pendamping, seiya sekata nantinya dalam memajukan kota ini. “Belum pasti, tunggu saja,” kata Afrizal. (d)

Exit mobile version