PADANG, METRO – Diduga akibat korstleting listrik, lima toko permanen yang ditinggal pemiliknya mudik lebaran, ludes dilalap si jago merah, Selasa (27/6), sekitar pukul 01.00 dinihari WIB, di Jalan Ahmad Yani, RT 01/RW 03 Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat. Tidak satupun barang-barang berhasil diselamatkan.
Api membara dengan cepat dan menghabisi satu demi satu toko, yakni Bunda Laundry, pemilik Deri Adnan (54), Toko Akasara Percetakan, pemilik Aldian (37), Toko Elektronik, pemilik Nun (45), pangkas rambut, pemilik Joni Datuak (47), Toko Tatto yang dikontrak Arif (26).
Api pertama kali terlihat warga setempat Ikhsan (34). Saat itu, Ikhsan keluar dari rumahnya, dan melihat melihat kobaran api dari toko yang dijadikan pangkas rambut. Seketika api langsung membesar dan merambat ke kedai di sebelahnya.
”Saya tahu ada kebakaran waktu hendak keluar dari rumah. Apinya langsung membesar dan membakar toko-toko lain. Saat itu juga saya beritahukan kepada saudara saya, dan akhirnya dilapor ke Dinas Pemadam Kebakaran,” kata Ikhsan.
Puluhan petugas Pemadam Kebakaran Kota Padang dengan lima unit armada tiba di lokasi untuk memadamkan api. Saat pemadaman, petugas kewalahan, karena terjadi percikan api yang cukup besar, yang membuat petugas berulang kali mundur.
Namun, berkat upaya keras dari petugas, api yang menghanguskan lima toko itu berhasil dipadamkan. Petugas kemudian melakukan pendinginan untuk mencegah api susulan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Dedi Henidal, mengatakan pada saat melakukan pemadaman, petugas memang sempat mengalami kesulitan, karena pada saat kebakaran listrik masih menyala. Sehingga saat air ditembakkan ke toko, terjadi percikan api akibat tegangan arus pendek.
”Selain itu, karena listrik belum padam, juga sangat berbahaya bagi petugas karena bisa saja tersentrum. Besarnya kobaran api, juga dipicu adanya barang dagangan mereka yang berbahan bahan berbahaya (B3). Toko itu ada yang digunakan untuk percetakan, pangkas rambut, toko elektronik, laundry, dan pembuat tato,” kata Dedi Hendal.
Walalupun menemui kendala, Dedi Henidal menambahkan satu jam melakukan pemadaman, akhirnya api tersebut bisa dikendalikan hingga padam. Dalam kejadian itu, pihaknya juga memastikan tidak ada korban jiwa karena toko tersebut dalam keadaan tutup dan tidak berpenghuni.
”Barang dagangan mereka tidak bisa diselamatkan karena api dengan cepat merambat ke toko lain. Untuk melakukan pemadaman dikerahkan lima unit aramada pemadam kebakaran dengan 45 petugas. Ditaksir kerugian hingga ratusan juta rupiah. Diduga penyebabnya korstleting listrik,” pungkas Dedi. (rg)