TANAHDATAR, METRO – Penjahat makin banyak keluar dari “sarang” untuk mencari mangsa mendekati Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah ini. Lengah sedikit, harta dan uang lesap. Di Tanahdatar, perantau yang baru pulang ke kampung halamannya di Dobok, Barusangkar, kehilangan uang Rp300 juta yang baru diambil dari Bank BNI dan Bank Mandiri, Senin (12/6).
H Risman Efendi (63), perantau Kalimantan Selatan, yang beralamat di Jalan Anggrek Raya Nomor 2, Desa Pembataan, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong ini, baru saja tiba di kampung halaman. Pria yang disapa H Soman ini berniat untuk membagikan hartanya untuk orang di kampung.
Senin (12/6), H Somon berencana mengambil uang tunai di dua bank, yakni BNI dan Bank Mandiri. Awalnya, perantau ini bertransaksi di BNI. Ia mengambil uang senilai Rp45 juta—dengan rincian, pecahan Rp20 ribu senilai Rp40 juta dan pecahan Rp5.000 senilai Rp5 juta.
”Usai mengambil Rp45 juta di BNI, dengan diantar satpam bank itu bernama Zuardi (26), H Somon kemudian menuju Bank Mandiri. Ia berniat mengambil sisa uang di sana,” ungkap Kapolres Tanahdatar AKBP Bayuaji Yudha Prajas melalui Kasatreskrim AKP Anton Luter.
Di Bank Mandiri, korban mengambil uang tunai Rp50 juta dengan pecahan Rp50 ribu. Setelah urusan selesai di Bank Mandiri, perantau ini kemudian balik ke Bank BNI untuk mengantarkan satpam BNI tersebut.
Dari sinilah, kejahatan mengintai perantau sukses ini. Usai mengantarkan satpam ke BNI, H Somon pergi ke Toko Eelktronik Fajar Harapan di Jalan Sigarunggung, Batusangkar, tepatnya di dekat bekas pemotongan hewan.
Tanpa ada firasat buruk, korban keluar dari mobil dan meninggalkan uang tunai senilai Rp95 juta serta 10.000 dolar amerika. “Korban berada di dalam toko elektronik sekitar 20 menit karena ada urusan. Setelah selesai, korban menuju mobil dan berencana untuk pulang. Sesampai di mobil korban kaget, karena pintu sudah rusak,” jelas AKP Anton Luter.
Ditambahkan, H Somon makin kaget dan cemas, karena melihat uang Rp95 juta ditambah 10.000 dolar Amrika sudah tidak ada lagi di dalam mobil. Ketika diperiksa, ia melihat pintuk mobil sudah dirusak paksa. Seluruh uanh disimpan dalam jok bagian belakang.
”Korban berusaha mencari uang yang sudah diambil di bank tapi semua sudah raib. Kuat dugaan pelaku beraksi dengan cepat ketika korban tengah berada di dalam toko elektronik,” ulas AKP Anton. Pengakuan perantau ini saat melapor di Mapolres dengan Nomor LP/111/K/VI/2017/SPKT,12 JUNI 217, selain uang berjumlah Rp300 juta, korban juga kehilangan surat-surat berharga, serta paspor.
“Setelah menerima laporan, petugas Satreskrim langsung menuju tempat kejadian perkara, di Sigarunggung, Batusangkar, dan melakukan olah TKP. Sejumlah saksi-saksi sudah diminta keterangannya,” jelas AKP Anton.
Selain itu, makin tinggi kejahatan jelang Lebaran, jajaran Polres Tanahdatar meminta seluruh masyarakat untuk berhati-hati, terutama jika mengambil uang di bank. Jika memerlukan pengawalan, polisi siap membantu untuk mengawal.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto juga mengungkapkan, Kepolisian memberikan fasilitas pengamanan kepada masyarakat saat melakukan transaksi keuangan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Layanan gratis bagi masyarakat ini diberikan guna mengantisipasi perampokan disertai kekerasan yang marak terjadi menjelang Lebaran.
“Kami harapkan masyarakat dalam aktivitas mengambil dan mengirim uang melalui perbankan, minta pengawalan dari Kepolisian,” ujar Brigjen Rikwanto.
Pengawalan ini diberikan secara cuma-cuma. Pengawalan dapat diminta melalui berbagai tingkat kepolisian, mulai dari Polda, Polres, hingga ke tingkat Polsek. Dan, tidak ada syarat apa pun untuk meminta pengawalan. Masyarakat cukup menghubungi kepolisian terdekat untuk meminta pengawalan saat membawa uang dari bank, rumah, atau menuju kantor.
“Jangan beranggapan aman atau beranggapan biasanya tidak ada apa-apa. Anda sedang dalam incaran mereka,” kata Rikwanto.
Rikwanto juga memastikan personel Polri akan dengan terbuka membantu masyarakat. “Kalau ada kesatuan yang tidak mau berikan pengawalan, laporkan ke kami. Kami berikan teknis pengawalan yang tepat dan dari personel yang lain,” tegas Rikwanto. (nt)