Anak Bakar Rumah, Ibu Nyaris Terpanggang

BUKITTINGI, METRO – Lantaran tidak diberikan uang belanja untuk membeli lem oleh orangtuanya, Aldi (26), warga Simpang Limun, Kota Bukittinggi, gelap mata. Pemuda ini nekat membakar rumah yang ditempati orangtuanya, Senin (12/6) sekitar pukul 23.00 WIB. Sang ibu yang tengah tertidur, nyaris terpanggang hidup-hidup.
Beruntung si ibu, Junidar (75), yang sedang tidur di dalam kamar terbangun. Wanita tua ini terbangun ketika merasakan hawa panas menyelimuti ruangan. Dia bangun dan berhasil keluar dari rumah yang sudah terbakar. Sesampai di luar, wanita tua ini, pingsan.
Dalam musibah itu, tidak hanya rumah Junidar yang hangus, namun dua unit rumah lain, Upik (alm) dan Animar (55) juga ikut terbakar. Sementara pelaku, Aldi usai membakar rumahnya langsung melarikan diri.
Kobaran api dari rumah Junidar Senin malam itu, mengundang perhatian warga yang masih belum tidur, usai pulang dari masjid. Melihat itu, warga bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, api terus membesar dan membuat warga tak mampu mendekati titik api lagi sampai petugas Damkar tiba.
Informasi dihimpun POSMETRO di lokasi kejadian, sebelum pembakaran, pelaku Aldi terlihat mondar mandir di depan rumahnya. Tidak berapa lama kemudian, pelaku masuk rumah. Hanya sekitar 10 minit, setelah pelaku keluar dan api sudah besar di dalam rumah.
Teriakan minta tolong dan panik terdengar dari dalam rumah. Suara itu ternyata adalah suara ibu pelaku yang mencoba lari dari kejaran api. Sesampai di luar wanita paruh bayu itu langsung pingsan dan dievakuasi warga.
Petugas kebakaran yang tiba di lokasi bersama dengan tim penanggulangan bencana cepat melakukan pemadaman. Mobil Damkar dari Agam dan Padangpanjang juga ikut membantu. Api berhasil dijinakkan sebelum merambat ke rumah warga lain.
Dari keterangan tetangga korban, Samsul (43), pembakaran rumah diduga kuat karena pelaku sakit hati. Pelaku Aldi kerap mabuk dengan menggunakan lem. Bahkan siang hari sebelum pembakaran rumah, pelaku sempat meminta uang kepada ibunya untuk membeli lem.
Junidar yang kasihan dengan kondisi anaknya yang kerap mabuk lem itu, tidak menuruti keinginannya. Akan tetapi, sikap tegas sang ibu Junidar ditanggapi emosi oleh anaknya.
Rasa marah pun mulai membuncah. Malam harinya pelaku pun membakar rumahnya saat ibunya sedang tertidur di dalam kamar. Sebelum membakar rumah, pelaku diduga mabuk lem. Kondisinya terlihat tidak normal saat mondar-mandir di depan rumahnya.
Kasih Pengendalian Operasional dan Penanggulangan Kebakaran Dinas Kebakaran Kota Bukittingi, Hendra Eka Putra mengatakan, kebakaran diduga berasal dari lantai satu dan dilakukan secara sengaja oleh pelaku. Akibat kebakaran 13 jiwa yang ada di dalam tiga rumah tersebut terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Lempari Petugas dengan Balok
Usai petugas memadamkan api tim penanggulangan bencana bersama dengan warga dan petugas kepolisian yang tiba di lokasi bersama-sama mencari pelaku. Lebih satu jam pencarian dilakukan, pelaku berhasil ditemukan. Pelaku bersembunyi di sebuah warung yang sudah tutup.
Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Suyatno mengatakan pelaku ditangkap tidak jauh dari jauh dari lokasi kebakaran. ”Saat ditangkap pelaku sempat melawan. Seorang petugas terluka akibat balok yang dilempar pelaku. Korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit,” jelasnya.
Ketika diringkus, pelaku masih dalam keadaan mabuk. Setelah sadar petugas kembali menanyakan alasan pelaku membakar rumah keluarganya. ”Pengakuan pelaku ia tidak sengaja membakar kain di dalam kamar, lalu api cepat membesar dan ia pun keluar dari kamar,” ulas AKP Suyatno.
Untuk memproses kasus ini, Polres Bukittinggi masih menyelidiki lebih lanjut motif utama yang dilakukan pelaku. Karena dalam laporan yang didapatkan petugas, pelaku suka mabuk dan beberapa waktu lalu sempat menusuk pamannya sendiri. (cr8)

Exit mobile version