SIJUNJUNG, METRO – Banjir bandang dan longsor menerjang Sijunjung, Jumat hingga Sabtu (12-13/5) dini hari. Bahkan, jumlahnya mencapai 17 titik, sehingga mencemaskan ratusan orang yang berada di sekitar lokasi. Banjir bandang mulai terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, saat hujan deras tak henti-hentinya turun sejak sore hari.
Daerah terdampak terparah berada di Kenagarian Pulasan dan Sibakua, Kecamatan Tanjung Gadang. Dari 17 titik, 12 di antaranya mengalami dampak yang cukup hebat. Satu rumah rusak parah karena dinding bagian belakangnya roboh dihantam longsor.
Selain itu, satu jembatan semi permanen putus dan terbawa arus. Jembatan yang menghubungkan Nagari Pulasan dengan Jorong Sawah Gadang itu, sangat dibutuhkan masyarakat. Setidaknya sekitar 50 kepala keluarga (KK) terisolir di daerah tersebut.
Untuk menanggulangi, sementara waktu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sijunjung mengerahkan satu unit perahu karet sebagai alat transportasi warga. Isak tangis dan teriakan ketakutan begitu mencekam dan terasa sepanjang pergantian malam itu. Berutung, sampai kemarin, tidak ditemukan adanya korban jiwa akibat peristiwa ini.
Setidaknya, puluhan rumah dihantam banjir bandang dan longsor. Sedangkan satu unit rumah hancur akibat hantaman material longsor. Selain rumah, sebuah jembatan penghubung ke Jorong Sawah Gadang hancur dan tidak bisa dilewati. Akibat hancurnya jembatan, warga yang berada di jorong tersebut terisolir karena jembatan yang merupakan satu-satunya akses putus total.
Untuk melakukan evakuasi, belasan anggota TNI dari Kodim 0310 dan Polres Sijunjung bersama petugas BPBD dan Tagana turun ke lapangan. Mereka membantu evakuasi warga dan barang-barang milik warga yang terkena bencana banjir bandang.
”Kita mengerahkan satu unit perahu untuk membantu evakuasi warga dan menyalurkan bantuan. Karena jembatan menuju perumahan warga di Jorong Sawah Gadang putus total dan warga terisolir,” tutur Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sijunjung, Hardiwan Sabtu (13/5) sore.
Selain rumah dan jembatan, areal persawahan dan kebun warga juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Lahan yang sebagian siap panen itu terendam banjir dan lumpur. Namun tidak terdapat kerusakan parah, tetapi beberapa rumah warga terlihat dipenuhi material lumpur yang terbawa arus deras.
”Tidak hanya rumah, banjir bandang juga mengakibatkan beberapa ekor hewan ternak, seperti kerbau dan kambing mati terseret arus. BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Sijunjung menyediakan dapur umum untuk keperluan korban dan menyalurkan bantuan logistic,” sebutnya. (e)
Komentar