SOLOK, METRO – Empat unit kedai minuman di pinggir jalan lintas sumatera, Solok-Muarokalaban, di Nagari Sei Jambu, Kecamatan Sei Lasi, Kabupaten Solok, dibongkar paksa. Kedai kopi ini kerap dijadikan tempat prostitusi terselubung.
Sepintas, bangunan kayu sederhana itu terlihat seperti layaknya kedai kopi. Rata-rata yang sering mampir dan menjadi pelanggan di kedai adalah sopir truk yang kebetulan melintasi di jalur pintu masuk daerah Kabupaten Solok itu.
Rupanya di kedai ini, tak hanya menyediakan kopi panas dan gorengan saja, tapi juga ada wanita nakal. Dugaan praktik prostitusi terselubung di kedai kopi itu, terlihat ketika tertangkapnya pasangan bukan suami istri saat berbuat mesum oleh petugas Polres Solok Kota, pada Senin (17/4) sekitar pukul 14.45 WIB.
Saat itu petugas terpaksa mengamankan AP (33), warga Sunda, Kampung Bantargerbang, Sukabumi, bersama pelanggannya SY (31), warga Nagari Sungaidurian.
Mengetahui hal itu, Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin marabo dan mendatangi kedai kopi, Selasa (18/4) sore. Melihat kondisi kedai yang dicurigai menjadi tempat praktik prostitusi terselubung, Yulfadri Nurdin pun meminta agar kedai kopi itu dibongkar.
Semula kedatangan Yulfadri Nurdin ke lokasi kedai kopi itu sempat mendapat penolakan dari pemiliknya. Apalagi pemilik kedai juga menolak kalau tempat usahanya dituding menyediakan perempuan nakal bagi pelanggannya.
”Namun dengan berbagai pelanggaran atas mendirikan bangunan serta adanya dugaan kuat kedai kopi itu menjadi tempat esek-esek, perintah bongkar paksa atas bangunan semi permanen itu harus kita lakukan,” tegas Wabup.
Pembongkaran 4 bangunan kedai semi permanen itu terlihat dilakukan petugas Satpol PP Kabupaten Solok dibantu TNI/Polri dimulai sejak pukul 17.00 Wib dan berakhir sekitar pukul 22.00 WIB. Dengan kekesalan yang memuncak, Yulfadri Nurdin turut merobohkan bangunan berukuran sekitar 6 x 4 yang berada dipinggir jalan raya Jorong Limaukapeh, Nagari Sungaijambur.
Bahkan, Yulfadri Nurdin bersama Kapolres Solok Kota AKBP Susmelawati terus menunggu hingga pembongkaran 4 bangunan tersebut sampai betul-betul roboh dan tidak lagi berdiri.
Sementara Wali Nagari Sungaijambur, Denni Oshar mengatakan, pihaknya sudah berulang kali memberikan teguran dan peringatan terhadap oknum pemilik dan pedagang makanan dan minuman di pinggir jalan tersebut untuk tidak membuka praktek prostitusi. Sebab, masyarakat sudah terganggu atas praktek itu. (vko)