PADANGPANJANG, METRO – Tak hanya orang dewasa, anak di bawah umur pun menjadi korban keganasan penyakit yang disebabkan virus anjing gila, rabies. Hafizan (12), warga Pitalah, Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanahdatar, meninggal dunia, setelah terinfeksi virus rabies lyssaviruses. Ia digigit anjing peliharaannya.
Direktur RSUD Padangpanjang Ardoni, Selasa (28/3) membenarkan, jika satu pasien meninggal dunia karena terjangkit virus mematikan. Korban tak bisa tertolong, karena tak memberitahukan kepada keluarga jika sudah digigit anjing.
”Hasil pemeriksaan, korban sudah 10 hari digigit anjing peliharannya. Namun, tak satupun yang tahu,” sebut Ardoni.
Orang tua korban baru mengetahui setelah putranya itu mengalami muntah-muntah dan mual. Korban dibawa ke RSUD untuk menjalani perawatan.
Dari hasil pemeriksaan diagnosa, RSUD baru mengetahui pasien telah terserang rabies yang disebabkan virus lyssaviruses. Virus ini ditularkan ke manusia melalui hewan yang sebelumnya telah terjangkit penyakit tersebut.
”Setelah pasien menjalani perawatan medis, petugas menyarankan agar pasien dirawat di ruangan khusus di RSUD Padangpanjang untuk melihat reaksi obat yang diberikan,” ujar Ardoni.
Sementara, informasi dihimpun POSMETRO, Hafizan datang bersama orang tuanya sebagai pasien umum tanpa rujukan puskesmas ke UGD RSUD. Korban mual-mual dan muntah selama sepuluh hari.
Setelah menjalani perawatan pasien kembali mengalami muntah lalu terlihat gejala takut dengan air. Melihat reaksi tersebut, tim medis RSUD memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUP M Jamil Padang. Namun, sebelum sampai di RSUP M Djamil, Hafizan telah menghembuskan nafas terakhir, sekitar pukul 16.00 WIB.
Penularan rabies tersebut, jelas Ardoni, virus rabies berpotensi untuk menular dari manusia ke manusia, meskipun saat ini angka kasus penularan tersebut minim. Namun, hal tersebut sangat berpotensi untuk terjadi. Sementara itu virus ini ditularkan ke manusia melalui hewan yang sebelumnya telah terjangkit penyakit ini.
Muntah yang dikeluarkan pasien tersebut, mengandung virus menular dan telah menular pada karyawan RSUD diduga terpapar virus rabies. Sedikitnya, 27 petugas telah terkontaminasi virus menular diantaranya perawat, cleaning servis, sopir ambulan dan dokter yang menangani korban di RSUD, sehingga mereka terindikasi terpapar virus rabies dan harus mendapat vaksin anti rabies.
”Saat ini sebanyak 27 orang yang terpapar virus rabies terdiri dari cleaning servis, perawat serta dokter sudah kami berikan vaksin anti rabies,” jelas Ardoni.
Mengantisipasi virus menular itu, Ardoni meyarankan agar keluarga pasien diberikan juga vaksin rabies, mengigat sebelum dibawa ke UGD, sejak peristiwa digigitnya pasien, hanya dirawat di rumah. ”Hal ini kita sarankan sebagai upaya mewaspadai tertularnya virus rabies pada keluarga pasien untuk mendapatkan vaksin,” katanya. (a)