LIMAPULUH KOTA, METRO – Hampir dua tahun selalu takut bertemu para tetangga dan warga kampung, Herna Putri (47), warga Batu Balah, Nagari Gunung Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (23/3) sekitar pukul 13.30 WIB, ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. Tubuh ibu dua anak ini, ditemukan tergantung di kunsen dapur.
Wanita yang biasa dipanggil Put ini, pertama kali ditemukan oleh kakaknya, Onar. Ketika masuk ke dalam dapar, Onar melihat adiknya tergantung.
Onar sengaja datang Kamis siang untuk melihat adiknya itu. Karena Put, sejak dua tahun terakhir mengalami gangguan kejiwaan dan kemana-mana harus dilihat. Namun, siang kemarin Onar ada keperluan sehingga Put lepas dari pengawasan pihak keluarga.
“Korban sejak dua tahun terakhir mengalami gangguan kejiwaan. Dan kondisinya sejak dua minggu terakhir bertambah parah karena setiap saat selalu menyebut mana tali, mana tali,” jelas Wali Nagari Gunung Malintang Wido Putra.
Sejak beberapa tahun belakangan Put memang sedikit aneh. Bahkan, Put tidak mau melihat manusia. Setiap pergi keluar maupun di dalam rumah, harus dikawal atau dalam pengawasan suami, keluarga serta anak-anaknya.
Dari pengakuan para tetangga, Put pernah mengikuti beberapa pengajian dan diduga sesat. Sehingga, Put sering bercaracau dan sulit diatur. Terakhir, ibu ini sering menanyakan tali.
“Beliau ini sebelum mengalami gangguan jiwa, bekerja mengurut orang. Dan kondisi fisiknya ada kekurangan, dimana dua matanya buta setelah menikah dengan suami pertama,” sebut wali nagari.
Ketika masih gadis, Put adalah wanita normal tidak kurang apapun secara fisik. Namun, setelah menikah entah apa penyebabnya, kedua mata Put buta. Saat itulah, suami pertamanya meninggalkan dia bersama seorang anak.
Kemudian, Put menikah lagi. Ia memiliki seorang anak dari pernikahan kedua itu. Akan tetapi, sejak dua tahun terakhir, Put mengalami gangguan kejiwaan.
“Dia harus selalu dijaga, termasuk oleh suaminya sendiri. Namun, dia selalu minta tali, dan menyebut-nyebut nama buya,” sebut wali nagari.
Hal serupa juga disampaikan Sekcam Pangkalan Zulkifli Lubis, dimana Put selalu minta tali untuk gantung diri. “Dia memang selalu minta tali. Dari cerita yang berkembang, beliau memang sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak dua tahun silam,” sebut Zulkifli, saat melayat ke rumah duka.
Terpisah, Kapolsek Pangkalan AKP Abdul Kadir Jailani, membenarkan kasus bunuh diri yang dilakukan warga Nagari Gunung Malintang. Dari keterangan pihak keluarga dan saksi, korban mengalami gangguan kejiwaan. Dan, sejak dua pekan terakhir, kondisi korban cukup memprihatinkan, karena sering menanyakan tali.
”Saat kejadian, diduga korban lepas dari pengawasan keluarga. Sehingga, dia memilih mengambil tali dan gantung diri di dapur,’ tukas AKP Abdul Kadir Jailani. (us)
Komentar