Posmetro Padang
Minggu, 7 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG BERITA UTAMA

Usai Dilahirkan, Mulut Bayi Dibekap

Redaksi
Minggu, 19 Maret 2017 | 17:44 WIB

PAYAKUMBUH, METRO – Sadis. Dari 40 adegan rekonstruksi pembunuhan bayi terpotong-potong, terlihat jika ibu kandung si bayi, Bunga (17)—nama samaran, sengaja membekap mulut bayi agar tidak menangis usai dilahirkan. Ironis, proses lahiran tersebut disaksikan oleh orang tua Bunga yang masih berstatus siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut.
Adegan rekonstruksi dilakukan Jumat (17/3), di dekat pondok kosong di Jorong Kayu Tanam, Nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota. Bunga memeragakan adegan per adegan dengan wajah ditutupi sebo. Bayi yang dilahirkan pada 26 Oktober 2016 itu, merupakan hasil hubungan gelap Bunga dengan kekasihnya A (19).
Dalam rekonstruksi itu, setelah membekap mulut anaknya, bayi mungil tanpa dosa itu tidak bisa bernafas dan meninggal. Ketika itu Bunga memasukan sang bayi dalam kantong plastik dibalut dengan celana levis.
Setelah itu, bayi akan dikuburkan di belakang rumah Bunga. Akan tetapi, baru hendak sampai di lokasi tempat penguburan, Bunga melihat ada warga lewat di jalan.
Karena takut ketahuan, Bunga kembali ke rumah. Saat kembali keluar dan situasi aman, Bunga berencana menguburkan bayi itu. Tetapi saat dilihat kembali bayi yang hendak dikubur yang diletakkan dalam kantong asoi dibelakang rumah itu, sudah tidak ada lagi. Diduga tubuh sang bayi dibawa binatang buas saat ditinggalkan Bunga.
”Rekontruksi dilakukan langsung oleh pelaku sebanyak 40 adegan. Rekonstruksi berlangsung sekitar pukul 09.00 wib sampai pukul 11.30,” jelas Kapolres Payakumbuh AKBP Kuswoto melalui Kasat Reskrim Iptu Wawan Dermawan, Jumat (17/3).
Setelah rekonstruksi dilakukan, Bunga langsung ditahan penyidik Polres Payakumbuh. “Kita langsung menahan tersangka dugaan pembuhan bayi itu setelah rekonstruksi. Sedangkan pacar dari Bunga, yakni A, sudah ditahan,” sebut Iptu Wawan.
Selain itu, untuk melengkapi kasus pembunuhan bayi merah tersebut, kepolisian sudah melakukan tes DNA. Dari hasilnya, DNA anak cocok dengan DNA Bunga dan A.
Sementara orangtua Bunga, H (45), mengaku tidak mengetahui jika anaknya itu hamil. Namun dia hanya mengetahui saat malam itu Bunga sakit perut dan pergi ke WC.
”Saya tidak tahu kalau dia hamil. Karena tidak ada sama sekali perubahan terhadap diri Bunga, paginya anak saya masih pergi sekolah, kemudian tidak ada tanda-tanda dia hamil,” sebutnya.
Dia berharap supaya anaknya tidak dihukum berat. “Saya berharap agar anak saya tidak dihukum berat, karena dia masih sekolah. Tentu saya ingin anak saya kembali bisa melanjutkan pendidikannya,” harap orang tua Bunga, yang sehari-hari bekerja sebagai petani.
Orang tua Bunga juga mengaku, jika putrinya sempat hilang setelah kejadian pada 26 Oktober 2016 itu. Kemudian dia melaporkan kejadian hilangnya anak kesayangannya kepada petugas Polsek Luak. Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian diketahui jika Bunga, ternyata dilarikan yang pacar ke Nias setelah melahirkan anak hubungan gelap itu.
Kemudian, polisi menjemput Bunga dan A ke Nias, Sumatera Utara. Saat itu juga A ditahan polisi karena dugaan melarikan anak gadis di bawah umur. Namun, dari kasus itulah terkuak jika Bunga adalah ibu dari bayi yang ditemukan terpotong-potong di Jorong Kayu Tanam tersebut. “Kasus ini masih terus dilanjutkan, keduanya A dan Bunga masih ditahan,” tegas Iptu Wawan. (us)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:36 WIB
Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:34 WIB
Ayah dan Galodo di Jembatan Kembar Padangpanjang

Ayah dan Galodo di Jembatan Kembar Padangpanjang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:33 WIB
Tenda Puskris milik Kemenkes Disiagakan, Antisipasi Peningkatan dan Potensi Penyakit Pascabencana Sumbar

Tenda Puskris milik Kemenkes Disiagakan, Antisipasi Peningkatan dan Potensi Penyakit Pascabencana Sumbar

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:29 WIB
Gubernur Keluarkan Peringatan Tegas, Jangan Ada yang Mengambil Keuntungan di Tengah Bencana

Gubernur Keluarkan Peringatan Tegas, Jangan Ada yang Mengambil Keuntungan di Tengah Bencana

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:28 WIB
Pengurangan Penerima Manfaat MBG, Pengelola SPPG Dilarang Pecat Relawan Dapur

Pengurangan Penerima Manfaat MBG, Pengelola SPPG Dilarang Pecat Relawan Dapur

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:04 WIB

BERITA POPULER

  • Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BREAKING NEWS: Tim Gabungan Evakuasi Jasad Pria Ditemukan Meninggal di Daerah Gasiang Solok Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan Pasar Payakumbuh, Dipastikan Transparan dan Akuntabel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemko Pa­yakumbuh Dukung Kejari Terapkan Pidana Kerja Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

Kapal Bermuatan Kayu Asal Mentawai Terdampar, Defika: Ditjen Gakkum dan Satgas PKH Harus Bertindak 
METRO SUMBAR

Kapal Bermuatan Kayu Asal Mentawai Terdampar, Defika: Ditjen Gakkum dan Satgas PKH Harus Bertindak 

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:08 WIB

Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:02 WIB
Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:36 WIB
Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:34 WIB
Ayah dan Galodo di Jembatan Kembar Padangpanjang

Ayah dan Galodo di Jembatan Kembar Padangpanjang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:33 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025