LIMAPULUH KOTA, METRO–Lokasi longsor di Koto Alam, Kecamatan Kapur XI, Kabupaten Limapuluh Kota masih berpotensi terjadi gerakan tanah. Hal itu diungkap Tim Tanggap Darurat PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM Sumatera Barat, di posko kedaruratan bencana banjir dan longsor di Kota Payakumbuh, Jumat (10/3).
Ketua Tim PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM SumbarIr. Anas Lutfi, MT merekomendasikan agar dilakukan penataan dan pengendalian air permukaan dengan membuat saluran drainase di sepanjang jalan raya kawasan bencana Koto Alam, Kecamatan Pangkalan.
Di samping itu, perlunya dibuat penguat tebing lereng tebing, pembersihan material longsoran dan perlu kewaspadaan masyarakat, baik yang melihat bekas longsor maupun masyarakat yang tinggal di sekitar tebing terutama pada saat hujan.
Diakui Anas Lutfi, bencana longsor yang terjadi di Koto Alam, selain disebabkan tingginya curah hujan juga disebabkan kemiringan lereng yang terjal. “Selain itu yang menjadi pemicu terjadinya longsor sifat fisik tanah lapukan yang sarang dan tebal serta faktor keairan,” ulasnya.
Dia juga mengatakan, penyebab lain longsor di Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, kemungkinan karena beban dan getaran, bisa akibat gempa bumi, kendaraan dan atau blasting (peledakan)
Berpotensi terjadinya bencana longsor di kawasan Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, mengimbau kepada masyarakat, terutama pengendara yang melintas di jalan nasional Payakumbuh-Sumbar, untuk tetap berhati-hati. “Apalagi saat ini saat ini kondisi cuaca sedang ekstrem. Tiba-tiba panas, tiba-tiba hujan,” pungkas Irfendi Arbi.
Puskesmas Masih Darurat
Puskesmas rawat inap Pangkalan hingga hari ke-8 tanggap darurat bencana alam masih belum bisa ditempati. Mengingat kondisi peralatan medis dan fasilitas kesehatan serta obat-obatan rusak dan habis akibat banjir.
Kini pelayanan kesehatan darurat masih dilakukan Mess Pemda Limapuluh Kota di Pangkalan. Masyarakat terkena bencana banjir satu persatu sudah memeriksakan kesehatan di posko kesehatan.
”Kita sudah ditelepon tim Kementerian Kesehatan untuk membantu peralatan medis dan obat-obatan. Karena kita memang cepat dalam tanggap darurat kesehatan pada penanganan banjir dan longsor saat ini,” jelas Bupati Irfendi Arbi.
Ia menyebut, di samping kesehatan sekolah juga belum bisa ditempati akibat fasilitas sekolah seperti meda dan bangku sudah hancur dan tidak ada lagi. ”Sekolah memang masih libur akibat fasilitas seperti bangku dan meja tidak tersedia. Mudah-mudahan, Senin depan sudah bisa ditempati kembali, dan anak-anak bisa masuk sekolah,” harap Irfendi. (us)