PADANG, METRO – Kecelakaan lalu lintas di kawasan Panorama kembali memakan korban jiwa. Kali ini, pasangan suami istri yang mengendarai sepeda motor tewas seketika setelah ditabrak truk di Jalan Raya Padang-Solok, KM 22, Pandakian Tunggua, Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubukkilangan, Selasa (7/3) sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban Adrizon (40) bersama sang istri, Rahmelia (39), PNS asal Jorong Galanggang Tangah, Salayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok itu, masuk ke kolong mobil bersama sepeda motor Honda Beat BA 2790 HM. Keduanya tewas di lokasi.
Setelah dikeluarkan dari kolong truk, kedua korban dilarikan ke RSUP M Djamil Padang. Sedangkan sopir truk bernomor polisi BA 9993 QU, melarikan diri ke arah Solok dengan menumpangi mobil tangki pengangkut air isi ulang.
Sebelum dievakuasi, warga berusaha mengeluarkan kedua korban dari kolong truk. Awalnya, warga berhasil mengeluarkan korban Adrizon. Setelah itu, korban Rahmelia yang terjepit di kolong, membuat warga kesulitan mengeluarkannya.
Informasi dihimpun, kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa itu berawal ketika bermula ketika truk BA 9993 QU dan sepeda motor datang dari arah yang sama yang mana datang dari arah Kota Solok menuju Padang. Namun, saat berada di lokasi kejadian kedua kendaraan tersebut berhenti menunggu mobil yang datang arah berlawanan untuk mendaki.
Posisi sepeda motor korban tepat berada di depan truk. Saat itulah, tiba-tiba saja truk melaju dan langsung melindas pasangan suami yang bernasib nahas itu. Keduanya langsung masuk ke kolong truk dan tewas di tempat.
Petugas PKJR Willi Novetra (17), saat berada di KM 22, Pandakian Tunggua, Sitinjau Lauik, mengatakan ia melihat pengendara sepeda motor berada di depan truk dan sama-sama berhenti. Tapi truk bergerak maju dan langsung melindas sepeda motor.
”Saat berhenti, tiba-tiba saja truk berjalan dan langsung melindas pengendara sepeda motor dan masuk ke kolong truk. Saya menduga truk itu melaju karena remblong. Setelah itu, sopir langsung melarikan diri ke arah Solok, menumpang kendaraan lain,” kata Wiilli.
Sementara itu, pengemudi mobil Gran Max yang membantu membawa korban ke rumah sakit, Amri (38) mengatakan saat itu ia kebetulan melintas di lokasi kejadian menuju ke Kota Padang, namun setiba di lokaai, warga memberhentikannya dan langsung menaikkan korban ke mobil.
”Saya tidak sempat melihat kejadian, saya hanya melihat orang sudah berkerumun di lokasi. Saat melintas distop warga dan meminta saya untuk membawa korban ke rumah sakit dan Pak Kapolsek meminta saya membawa korban ke RSUP M Djamil,” kata Amri.
Kapolresta Padang Kombes Pol Chairul Aziz melalui Kapolsek Lubukkilangan Kompol Ediwarman mengatakan setelah menerima laporan kejadian laka lantas pihaknya langsung menuju lokasi kejadian. Akibat tabrakan kedua pengendara sepeda motor tewas dan masuk ke dalam kolong truk.
”Menurut informasi saksi di lokasi kejadian kedua korban tewas di tempat karena ditabrak truk dan lorban masuk ke kolong truk. Korban merupakan pasangan suami isteri berasal dari Solok dan telah dievakuasi ke RSUP,” kata Ediwarman.
”Sopir truk melarikan diri dengan menumpang mobil pengangkut air isi ulang ke arah Solok. Petugas melakukan pengejaran,” kata Ediwarman didampingi Kanit Lantas Polsek Lubukkilangan Ipda Afriandi.
Tidak lama berselang, petugas berhasil menemukan truk tangki air isi ulang yang diduga ditumpangi sopir truk tabrak lari. Polisi langsung menghentikan sopir truk tangki, Azwar (41). Kepada polisi, sopir ini mengaku tidak tahu jika pria yang menumpang itu adalah pelaku tabrak lari.
”Dia menumpang dan menyebut, jika anaknya sedang sakit. Dia turun di Lubuk Lasih. Saya tidak tahu ia telah menabrak pengendara sepeda motor. Selama di mobil ia tidak banyak bicara, cuma menyebutkan anaknya sakit,” ungkap Azwar kepada petugas Polsek Luki. Sampai kemarin, petugas kepolisian masih berusaha mencari sopir truk yang sudah menghilangkan nyawa pasutri asal Kubung, Solok tersebut. (rg)