Peluru Tembus Dada, Wali Jorong Roboh

AGAM, METRO – Maksud hati ingin memberangus hama babi, seorang wali jorong di Kabupaten Agam terkena peluru nyasar dari badia balansa yang menyalak Minggu (5/3). Yusmar, wali Jorong Bukik Malintang, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjung Mutiara, tertembak di bagian dada kiri yang diduga tembus ke organ dalam tubuhnya.
Penembakan terjadi saat anggota peburu sedang mengejar babi yang selama ini merusak tanaman masyarakat. Di tengah riuhnya gonggongan anjing mengejar babi dan bunyi letusan senapan balansa, Yusmar pun berteriak tak kalah keras. Dia roboh bersimbah darah. Para pemburu pun kalebuik dan segera mengevakuasi Yusmar.
Sempat dibawa ke Puskesmas Tanjung Mutiara di Tiku, akhirnya Yusmar dirujuk ke RS M Djamil Padang, karena lukanya cukup parah. Tak ada pihak yang  bisa menjelaskan lebih rinci, bagaimana kronologis kejadian, siapa yang menembak, dan pakai senapan apa korban tertembak.
Pj Wali Nagari Tiku Utara, Weri ikhwan membenarkan, bahwa buru babi yang diadakan Nagari Tiku Utara Minggu menyisakan duka. Wali Jorong Bukik Malintang Yusmar harus dilarikan rumah sakit setelah terkena tembakan badia balansa sekitar pukul 11.15 WIB. “Aktivitas buru babi yang pada saat itu sadang bakaja bana atau sedang asyik harus dihentikan,” katanya.
Menurutnya, kronologis peluru nyasar ini memang tidak dapat diketahui secara rinci. Awalnya dia mendapatkan informasi dari masyarakat dan langsung terjun ke lapangan. “Setelah sampai di lokasi kita langsung melakukan pertolongan pertama, melarikan ke Puskesmas terdekat,” katanya.
Namun, sebutnya, dengan kondisi yang terus mengeluarkan darah, apalagi peluru menembus dada, langsung dirujuk ke RS M Djamil. “Hingga saat ini kita belum mengetahui siapa yang memiliki badia balansa. Kasus ini kita serahkan ke pihak yang berwajib menanganinya,” katanya.
Kapolres Agam AKBP Eko Budhi Purwono melalui Kasat Reskrim Iptu Muhammad Reza SIK menyatakan, Polres Agam belum bisa memberi keterangan lebih. Sebab, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Kondisi di lapangan untuk saat ini cukup ramai, baik peminat buru babi dari Agam atau luar Agam. Dia mengaku belum tahu pasti siapa-siapa saja yang membawa badia balansa ke arena buru babi.
“Ketika kita tahu siapa saja yang membawa badia balansa ini ke arena buru babi ini, tentu kita bisa langsung menindaklanjuti. Ini lah yang menjadi kendala bagi kita. Kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini. Bersama anggota di lapangan terus menggali informasi, mudah-mudahan cepat terungkap,” sebutnya.
Dia meminta masyarakat peburu babi agar hati-hati menggunakan senjata. Karena kondisi hutan yang cukup lebat dan jarak padang yang begitu terbatas akan berbahaya. “Apalagi saat berburu, banyak peserta yang berpencar. Bisa juga warga yang terkena tembakan,” katanya.
Tak Kena Jantung
Hingga tadi malam, Yusmar yang juga anggota Persatuan Olahraga Buru Babi Indonesia (PORBI) Tanjung Mutiara, Agam masih dirawat intensif oleh dokter di ruangan Resusitasi RSUP Dr M Djamil Padang. Beberapa anggota keluarga tanpak setia menunggu pak wali jorong di luar ruangan.
Adik korban, Indra (28) mengatakan, dia ikut berburu bersama anggota PORBI Tanjung Mutiara. Kejadian tertembaknya Yusmar tidak ada yang tahu awalnya. Orang sudah buncah karena mengetahui korban tergeletak bersimbah darah.
“Saat kami membawanya, dia sudah di luar tempat kejadian yang sebenarnya. Kejadian ini terjadi pada pukul 11.15 WIB dan dibawa ke rumah sakit. Bagian yang tertembak di bagian dada sebelah kiri. Dia tertembak senapan api, dan sampai sekarang peluru masih bersarang di dadanya,” katanya.
Sedangkan istri korban yang sedang hamil kelihatan shock dan tidak dapat berkata apa-apa. Seakan tidak percaya dengan kejadian yang menimpa suaminya yang terbaring lemas. Dia hanya bisa berdoa dan berharap semoga saja tidak terjadi yang tak diinginkan. Segera dioperasi untuk mengangkat peluru yang masih bersarang.
Indra juga menambahkan, hasil ronsen yang dilakukan dokter menyatakan, keadaan pasien tidak terlalu parah. Karena peluru tidak mengenai jantungnya dan juga tidak mengenai tulang dadanya.
“Alhamdulilah, peluru tidak mengenai jantung dan dadanya. Kapan operasinya saya juga tidak tahu. Kata dokter cek darah dulu, cek kesehatan, kondisi, dan dironsen ulang lagi. Jadi ada beberapa tahapan jelang operasi. Saya berharap operasinya berjalan lancar. Saya juga berterima kasih kepada dokter yang menangani kakak saya, semoga bekerja maksimal,” jelasnya. (p/cr4)

Exit mobile version