SOLSEL, METRO – Pencarian di hari ketiga, terhadap bocah Muhammad Hisdanil (4), di sungai Batang Sangir, Senin (20/2) belum membuahkan hasil. Bahkan, pencarian juga melibatkan paranormal, karena warga menduga jika bocah empat tahun itu dilarikan makhlus halus.
Seperti diketahui, M Hisdanil mengalami kecelakaan bersama ibunya, Ernawati (35), saat menumpang ojek yang dikemudikan Legiman (51), pada Sabtu (18/2) lalu. Motor yang ditumpangi ibu dan anak itu, masuk jurang di Jorong Jujutan, Nagari Lubuak Gadang Kecamatan Sangir.
Saat menuruni jalan yang cukup terjal, sepeda motor yang dikendarai Legiman terpeleset akibat jalan licin usai diguyur hujan. Nahas, motor yang dikendarainya masuk jurang terjal, sedalam 50 meter, dimana dibawah adalah aliran sungai Batang Sangir.
Ketika masuk jurang tersebut, orang tua dan tukang ojek tersangkut di pohon. Sedangkan anaknya terguling hingga ke sungai. Saat itu warga langsung menolong Ernawati dan Legiman, karena kondisinya cukup parah. Sedangkan si bocah tidak mengalami cedera berarti.
Setelah menolong Ernawati, warga kembali untul mengambil anak tersebut namun tidak ditemui lagi. “Setelah dilakukan pencarian, belum ada tanda-tanda. Kami mencoba mencari memakai bantuan paranormal,” ujar Wali Nagari Labuak Gadang, Ulyra Dinata.
Pencarian menggunakan jasa paranormal karena ada dugaan masyarakat anak tersebut dilarikan makhluk halus. “Ada dua versi hilangnya Muhammad Hisdanil yaitu hanyut di sungai dan dilarikan mahkluk halus, sehingga pencarian dilokasi juga digunakan jasa paranormal,” ungkapnya. Masyarakat juga melaksanakan zikir bersama dilokasi hilangnya bocah tersebut dengan 50 orang siswa pesantren.
Wali nagari mengatakan, dugaan bocah tersebut dibawa makhluk halus karena saat dilakukan pencarian pada Minggu malam dua orang warga kesurupan. “Warga menduga hilangnya anak tersebut tidak wajar sehingga menggunakan jasa paranormal,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Dalwison, menyebutkan, pihaknya masih terus melakukan pencarian dengan menyusuri sungai. Pencarian di sekitar hilang radius 200 meter, dengan menuruni jurang.
“Kami menduga anak tersebut pindah dari lokasi semula sehingga sulit ditemukan. Sebetulnya saat kecelakaan terjadi warga sudah menemukan anak tersebut tetapi karena orang tuanya kritis terpaksa orang tuanya yang diselamatkan dulu dari tebing,” jelas Dalwison.
Sedangkan anak tersebut disuruh menunggu ditempat ditemukan dan ketika warga mau menjemput dia sudah tidak ada. “Saat menjemput anak tersebut sudah tidak ada lagi, lalu dilakukan pencarian. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda dimana bocah M Hisdanil berada,” pungkasnya. (afr)