PASAMAN, METRO – Seorang petani, Ujang (50), warga Koto Tuo, Jorong Batang Tuhur, Nagari Cubadak, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman ditemukan tewas, Jumat (17/2) sekitar pukul 23.05 WIB. Kondisinya sangat mengenaskan. Sejumlah organ tubuh korban terdapat luka bekas cakaran, terutama bagian wajah dan leher.
Informasi yang dihimpun dari salah satu rekan korban yang ikut dalam perburuan, Andra (31) mengungkapkan, awalnya korban beserta tiga rekannya berniat ke hutan berburu babi. Sebab babi hutan menurut mereka adalah hama tanaman yang sukar dimusnahkan. Aktivitas tersebut sudah biasa dikerjakan dari dulu.
Saat melakukan perburuan, korban beserta tiga rekannya berpencar. Tidak seperti biasa, entah kenapa kali ini korban berinisiatif meminta berpencar. “Mendengar intruksi, saya beserta kawan yang lain menanggapi apa yang diminta. Kami sepakat kembali berkumpul di tempat awalnya kami berpisah,” katanya.
Pukul 18.00 WIB menjelang Magrib, dia dan kedua rekan sudah berkumpul di tempat yang ditentukan. Akan tetapi korban belum juga kunjung keluar dari dalam hutan. “Perasaan kami mulai tak enak, kami mencoba melakukan pencarian ke dalam hutan. Hasilnya nihil. Tidak mau menunggu lama berita tersebut kami sampaikan kepada masyarakat,” katanya.
Selanjutnya, masyarakat setempat melakukan pencarian ke dalam hutan. Setelah beberapa jam menyisir hutan, sekitar pukul pukul 23.00 WIB baru korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Sekujur tubuh korban terdapat luka-luka dan bekas cakaran, terutama bagian wajah dan leher.
Kapolsek Duo Koto, Iptu Tirto Edhi menyebut, seorang warga Kampung Pinang hilang saat berburu, dan ditemukan dalam keadaan sangat mengenaskan. Korban diketahui bernama Ujang, warga Koto Tuo, Jorong Batang Tuhur, Nagari Cubadak, Kecamatan Duo Koto, sehari-harinya sebagai petani. “Petugas menduga korban tewas akibat dicakar oleh binatang buas saat berburu,” katanya. (cr6)