TANAHDATAR, METRO – Predator anak kian menakutkan. Di sekolah pun mereka ada, bahkan di dalam kelas. Tak tanggung-tanggung, guru yang harusnya bisa dipercaya, kini menjelma menjadi “pemangsa” murid. Seperti yang terjadi di sebuah SD di Nagari Lima Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanahdatar, seorang oknum guru agama cabul, BI (50) diamankan polisi.
Kejadian diduga berawal Senin (30/1), sekitar pukul 08.00 WIB di ruang kelas, saat jam pelajaran agama dimulai. Saat itu, salah seorang korban berinisial M (7), dipanggil ke hadapan sang guru agama. Dia diminta membaca dan duduk di samping pak guru cabul.
Kemudian, secara spontan, oknum guru ini langsung meraba-raba paha, dada serta alat vital korban. Sepulang sekolah, korban M lalu menceritakan pada kedua orang tuanya, kejadian yang dialaminya di sekolah. Tak terima, kedua orang tua M mendatangi Mapolres Tanahdatar melaporkan perbuatan cabul yang dialami putri kesayangannya.
Kapolres Tanahdatar AKBP Irfa Asrul Hanafi, SIK melalui Kasatreskrim AKP Anton Luter, SH, Minggu (19/2) menyebutkan, BI ditangkap karena diduga telah mencabuli lima muridnya. Penangkapan berdasarkan Laporan Polisi No LP/26/ K/II/2017/SPKT 11 Februari 2017 tentang tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur.
Ternyata, dari informasi yang terus digali, saat itu, BI tidak hanya mencabuli M saja. Masih ada empat orang lainnya yang sekelas, berinisial NS (8), P (6), N (6) dan H (7). “Kelima korban dicabuli saat jam belajar, mirisnya, saat belajar ilmu agama dan di depan murid lainnya,” katanya.
Menurut Anton, tersangka BI saat ini tercatat sebagai aparatur sipil negarai (ASN) di lingkungan Pemkab Tanahdatar, tepatnya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. “Awalnya kami terima laporna, setelah cukup bukti, tim buser Polres Tanahdatar tanpa kesulitan menangkap tersangka di kediamannya di Dobok, Lima Kaum Batusangkar,” katanya.
Saat ini, katnaya, tersangka BI sudah mendekam di sel Mapolres Tanahdatar, guna mempertanggung jawabkan perbuatannya dan terancam hukuman berat. “Kita akan terus ungkap kasus ini, apakah masih ada korban lainnya atau tidak,” sebutnya. (nt)