Dihamili Pacar, Siswi SMA Lahirkan Bayi saat Buang Air

PAYAKUMBUH, METRO – Masih ingat kasus penemuan potongan tubuh bayi yang baru dilahirkan serta ceceran darah di pondok kosong, di Jorong Kayu Tanam, Nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, pada 26 Oktober 2016 silam? Kasus yang membuat gempar warga itu mulai terkuak.
Diduga bayi itu dilahirkan siswi SMA, Bunga (17)—nama samaran, ketika akan buang air kecil, tak jauh dari rumah sang nenek. Meski belum dipastikan jika potongan bayi itu adalah anak yang dilahirkan oleh Bunga, namun beberapa petunjuk yang didapat mengarah kepada siswi SMA asal Kayu Tanam tersebut.
Terkuaknya kasus ini berawal dari menghilangnya Bunga saat dilarikan pacarnya ke Nias, Sumatera Utara. Marah, karena anak gadisnya dilarikan orang tidak dikenal, orang tua Bunga melapor ke aparat kepolisian.
Setelah melakukan penyelidikan, Tim Opsnal Satreskrim Polres Payakumbuh berhasil melacak keberadaan Bunga dan pacar A (19). Dikomandoi Kasat Reskrim Iptu Wawan Dermawan, polisi menjemput Bunga dan A, Rabu (1/2) di Mapolsek Tello, Polres Nias Selatan.
”Tersangka A diamankan karena laporan dari orang tua korban yang menyebut anak gadisnya dilarikan oleh A ke Nias. Korban yang masih di bawah umur ternyawa dilarikan ke daerah Tello,” ungkap Kapolres Payakumbuh AKBP Kuswoto melalui Kasat Reskrim Iptu Wawan Dermawan, Senin (6/2).
Dari keterangan Bunga kepada penyidik Satreskrim, ia mengaku pernah melahirkan di daerah tempat tinggalnya, atau tak jauh dari lokasi penemuan potongan bayi, pada Oktober 2016 lalu itu. Bunga hamil di luar nikah dan melahirkan secara tidak sengaja.
Awalnya, Bunga hendak buang air besar di belakang rumah neneknya. Lalu, ia merasakan sakit di kemaluan. Dan, tiba-tiba saja sudah keluar kepala bayi.
”Saya memang pernah hamil dan melahirkan pak. Saat itu saya ingin buang air besar, namun kemaluan saya sakit. Ketika dipegang terasa ada kepala yang keluar, hingga bayi itu keluar seutuhnya,” sebut Bunga.
Karena tidak ada suara tangisan dari bayinya itu, Bunga mengira jika anaknya itu telah meninggal dunia.
Dalam perasaan takut dan cemas, Bunga berencana menguburkan bayi itu. Akan tetapi, karena para tetangga dan warga kampung masih ramai, Bunga pun kembali ke rumah.
Sedangkan, sang bayi dibiarkan tergeletak begitu saja di tanah. Tubuh bayi yang masih merah dibungkus celana dan kantong plastik, ditinggal di belakang rumah nenek Bunga. Hingga keesokan harinya, kawasan Jorong Kayu Tanam dihebohkan dengan penemuan potongan tubuh bayi disejumlah tempat, tidak jauh dari rumah Bunga.
“Saya berniat menguburkannya dekat rumah, namun karena warga masih ramai malam itu, bayi saya tinggal  sebentar di halaman belakang rumah. Namun, saat saya kembali, bayi itu sudah tidak ada,” kata Bunga kepada penyidik Satreskrim.
Selain itu, Bunga juga menyebutkan usai melahirkan, ia sempat menghubungi pacarnya memberi kabar jika dia baru saja melahirkan.
”Untuk memastikan siapa bayi itu dan mencocokkannya dengan penemuan potongan bayi pada Oktober tahun lalu, akan dilakukan tes DNA. Selain itu, pacar Bunga berinisial A masih diamankan di Mapolres,” sebut Kasat Reskrim Iptu Wawan Dermawan. (us)

Exit mobile version