PASBAR,METRO
Terbukti melakukan tindak pidana penghinaan terhadap bawahannya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Pasaman Barat (Pasbar), Edi Yuswardi divonis bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasbar, Jumat (28/8).
Dalam sidang pembacaan vonis itu, Hakim tunggal Riskar Stevanus Tarigan didampingi Panitera Ridwan K menjatuhkan hukuman 2 bulan penjara dengan masa percobaan 3 bulan. Terdakwa Edi Yudwardi tidak akan menjalani masa kurungan 2 bulan jika selama masa percobaan 3 bulan tidak melakukan tindak pidana.
“Terdakwa, terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penghinaan terhadap bawahannya. Terdakwa, melanggar pasal 315, 316 KUHP. Pidana tersebut dijatuhi agar terdakwa dapat memperbaiki dirinya dimasa depan,” ujar Hakim Riskar Stevanus.
Manurut Hakim Riskar Stevanus, berdasarkan keterangan saksi-saksi di persidangan, hakim berpendapat bahwa perbuatan terdakwa terdapat ha-hal yang memberatkan dan telah merugikan saksi korban Reni Hirda. Sedangkan hal yang meringankan terdakwa, menyesal dan mengakui perbuatannya bersalah, dan dia berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kasus penghinaan tersebut bermula, saat Edi Yuswardi yang hendak menata aset RSUD yang dinilai amburadul sehingga dia, mengumpul para Kabid dan Kepala Tata Usaha Reni Hirda untuk rapat di ruang Direktur RSUD sekitar April 2020 lalu,” ungkap Hakim Riskar Stevanus.
Namun, kata Hakim Riskar Stevanus, dalam rapat tersebut terjadi tindak pidana pengihaan terhadap bawahannya dengan kata-kata kotor yang tidak pantas. Yang dalam bahasa Minangnya “bacaruik pungkang” kepada korban.
Dalam putusan Tindak Pidana Ringan (Tipiring) tersebut, hakim mengembalikan barang bukti sebuah handphone merek Xiomi dan sebuah SK Bupati kepada saksi korban Reni Hirda.
Sidang vonis tersebut dihadiri oleh penyidik Polres Pasbar, Bripka Diky Hermanto Cs dan pengacara saksi korban Afni Gusni Susanti SH cs. Terhadap putusan tersebut, terdakwa Edi Yuswardi tampak tertunduk dengan mengenakan kemeja hitam di persidangan. (end)
