AGAM, METRO – Kobaran api yang sudah membesar membuat warga Jorong Koto Malintang, Nagari Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Selasa (31/1) sekitar pukul 02.30 WIB, tak bisa berbuat banyak lagi. Meski mencoba mendobrak pintu untuk menyelamatkanya nyawa sepasang suami istri yang sudah menua, Nurman (85) dan Upik (82), namun usai itu gagal. Api terus mengamuk, membakar seisi rumah dan penghuninya.
Usai pemadaman dilakukan petugas, warga menemukan sosok tubuh Nurman dan Upik yang sudah terpanggang. Nurman yang diketahui buta dan istrinya Upik yang pikun, akhirnya dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dibawa ke Rumah Sakit Achmat Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Keterangan salah seorang saksi, Ismail (40), api sudah membesar dari bagian atas rumah. Ismail pun berteriak memanggil warga sekitar. Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, tapi tidak terlalu membantu.
”Di dalam rumah itu ada kakek dan nenek, Nurman, Upik. Mereka hidup berdua saja di dalam rumah itu. Yang satu buta dan satu lagi pikun. Karena sudah tua, keduanya juga kesulitan dalam berjalan,” sebut Ismail, kemarin.
Tidak ada yang mengetahui penyebab pasti terbakarnya rumah pasutri itu. Kapolsek Baso, Iptu Aditiawarman menyebut, untuk mengetahui penyebab kebakaran petugas masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi.
”Masih diperiksa, tapi kemungkinannya ada hubungan arus pendek. Kedua korban yang sudah tua menyebabkan keduanya sulit menyelamatkan diri untuk keluar. Apalagi api langsung membakar dan menjilati seisi rumah,” ungkap Kapolsek.
Api dapat dipadamkan dengan bantuan enam unit pemadam kebakaran dari Kabupaten Agam, Bukittinggi, Padangpanjang, Limapuluh Kota dan Payakumbuh. “Ketika sebagian besar sudah hangus terbakar, masyarakat berusaha menyelamatkan korban, tapi nyawanya tidak tertolong dengan kondisi mengenaskan,” lanjutnya. (wan)