KARIER dilalui secara alami bak seperti air mengalir. Namun setiap langkah yang dilalui seperti adanya itu membuat seorang anak kampung dari Batu Balantai, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang yakni Mohamad Hasan, kariernya cemerlang.
Sosoknya yang sederhana, murah senyum dan memiliki kemampuan hebat sebagai prajurit, Mohamad Hasan yang mendapat gelar Si Doel semasa sekolah di SMA IV meraih sukses sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) hingga menyandang pangkat bintang yang bersinar di pundaknya. Karier militernya pun lebih banyak dihabiskan di Kosrps Baret Merah.
Berkat kemampuannya yang luar biasa itulah, jenderal berdarah Minang ini mendapat amanah dari Wakil Komandan Jendral (Wadanjen) Kopassus menjadi pucuk pimpinan tertinggi di pasukan elit di TNI AD itu sebagai Komandan Jenderal (Danjen). Promosi jabatan yang diamanhkan itu, membuat pria lulusan Akademi Militer 1993 ini akan naik pangkat dari Bigadir Jenderal (Brigjen) menjadi Mayor Jenderal (Mayjen).
Mohamad Hasan diangkat sebagai Danjen Kopassus, oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor Kep/666/VIII/2020 tanggal 26 Agustus 2020 yang berisikan mutasi dan promosi jabatan 62 Perwira Tinggi (Pati) TNI terdiri dari 27 Pati jajaran TNI Angkatan Darat, 13 Pati jajaran TNI Angkatan Laut dan 22 Pati jajaran TNI Angkatan Udara.
Keberhasilan Brigjen Mohamad Hasan yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 13 Maret 1971 silam, yang bercita-cita sebagai wartawan ini membuat teman sebaya waktu SMA dulu ikut merasa bangga dan bahagia. Salah satunya teman dekat Mohamad Hasan semasa SMA yaitu Hamdi.
“Saya merasa sangat senang dengan diangkatnya teman semasa SMA di era tahun 1990 sebagai Danjen Kopassus. Mendapat kabar itu, saya langsung memberikan ucapan selamat melalui pesan WhatsApp,” ungkap Hamdi, Kamis (27/8).
Diceritakan Hamdi, Brigjen TNI Mohamad Hasan, sewaktu SMA Siodel, teman-teman memanggilnya dengan nama Si Doel, karena ia dulunya memang rajin menulis dan hasil tulisanya tersebut sering dipajang di mading sekolah. Selain itu, beliau memang suka membantu membuatkan surat bagi kawan-kawan yang sedang dimabuk asmara, sehingga dengan karyanya tersebut, teman-teman sering minta bantuan kepadanya.
“Brigjen TNI Mohamad Hasan, merupakan anak dari Bapak Nazir Zubir yang merupakan anggota TNI juga pada dahulunya dan Ibu Asni. Walaupun ia anak TNI tapi semasa SMA ia tidak pernah arogan dan tidak pernah berbuat yang aneh-aneh.baik dilingkungan sekolah maupun mana saja,” ujar Hamdi.
“Beliau sangat hobi bermain basket dan sepak bola. Kalau sudah ada pertandingan antar kelas ia terus tampil, bahkan kalau main basket tak jarang dulunya ada taruhan tembakan bola tengah dan hadianya uang Rp 100. Beliau sering menang,” kenang Hamdi sambil tertawa.
Secara pertemanan lanjut Hamdi, Mohamad Hasan memang tidak begitu banyak tingkah dan tidak ada neko-neko sama sekali. Mohamad Hasan memang termasuk anak yang patuh taat pada agama dan tinggal dil ingkungan masjid.
“Yang menjadi kesalutan bagi kami, Mohamad Hasan tidak pernah marah, bahkan sudah menjadi Anggota TNI ia tidak pernah berbuat aneh-aneh, baik itu di atas bus dan dimana saja. Mohamad Hasan ini orangnya sederhana dan rendah hati. Meski menjadi pejabat, kami tetap berkomunikasi dan bercanda gurau kalau bertemu,” ujarnya
Terkait kepribadiannya, Hamdi menuturkan, setiap pekerjaan yang diamanakan kepada Mohamad Hasan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, masalah persoalan lain biarkan pimpinan yang menilai. Tentunya, hal itu membuat Mohamad Hasan menjadi panutan bagi teman-teman.
“Beliau pantas mendapatkan jabatan Danjen Kopassus. Saya selaku teman dekat beliau terus mendoakan semoga sukses selalu menjalankan tugas negara yang diamanahkan kepada dirinya dan keluarga selalu diberikan kesehatan,” harapnya. (pry)
